Akurasi Data Masih Jadi Masalah Krusial dalam Penanganan Pupuk Bersubsidi

photo author
- Minggu, 29 Agustus 2021 | 11:38 WIB
Ilustrasi - Pupuk bersubsidi di Kabupaten Nagan Raya, Aceh.  (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)
Ilustrasi - Pupuk bersubsidi di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)


JAKARTA, harianmerapi.com - Ketua Panja Pupuk Bersubsidi dan Kartu Tani Komisi IV DPR RI Hasan Aminuddin mengatakan, persoalan pupuk bersubsidi lebih banyak terkait dengan akurasi data.

Menurutnhya, data menjadi masalah yang sangat krusial dalam mengatasi persoalan pupuk bersubsidi.

"Data ini selalu membuat masalah, banyak rakyat hari ini mengaku pemilik sawah yang wajib memperoleh pupuk, namun banyak yang tidak memperoleh," kata Hasan Aminuddin dalam rilis di Jakarta, Minggu (29/8/2021).

Menurut Hasan, data penerima pupuk bersubsidi maupun pemegang kartu tani di Indonesia hingga saat ini masih belum jelas sehingga selalu menjadi persoalan.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pekerja Migran Indonesia Sudah Boleh Masuk Hong Kong

Selain permasalahan data, Hasan juga menyoroti banyaknya jenis pupuk bersubsidi. Menurut data dari PT Pupuk Indonesia, setidaknya ada lima jenis pupuk bersubsidi yakni Urea, NPK, SP-36, ZA dan pupuk organik.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengevaluasi jenis-jenis pupuk bersubsidi tersebut untuk dibahas di rapat-rapat Panja Pupuk Bersubsidi dan Kartu Tani ke depannya.

Selain itu, diperoleh masukan pula bahwa keberadaan kartu tani dinilai hingga saat ini masih belum efektif pasalnya masih banyak petani yang belum merasakan manfaat dari kartu tani tersebut.

Baca Juga: Mobil Vaksinasi Covid-19 di Kota Yogyakarta Segera Dioperasikan

 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyebutkan stok pupuk bersubsidi hingga saat ini dalam kondisi yang sangat cukup atau bahkan melimpah dengan ketersediaan lebih dari 300 persen di atas ketentuan pemerintah.

Bakir dalam rapat dengar pendapat dengan Panitia Kerja pupuk bersubsidi dan kartu tani di Komisi IV DPR RI Jakarta, Senin (14/6), mengatakan per tanggal 10 Juni 2021 pihaknya memiliki stok pupuk di lini III sebesar 911.458 ton atau setara 304 persen di atas ketentuan pemerintah.

"Jadi stok pupuk kami untuk pupuk subsidi sangat berlimpah saat ini," kata Bakir.

Baca Juga: Stok Darah DIY Hari Ini, Minggu 29 Agustus 2021

Bahkan untuk kebutuhan sepanjang tahun 2021 Bakir mengungkapkan pihaknya telah menjaga ketersediaan stok di lini I hingga lini IV yang mencapai 15 juta ton. "Pupuk Indonesia memiliki stok 15,3 juta ton, yang terdiri dari produksi 13,4 juta ton dan kita selalu memiliki stok di awal tahun 1,9 juta ton," kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X