SEKTOR ekonomi kreatif dan pariwisata sangat terdampak karena adanya pandemi Covid-19. Kerugiannya bisa sampai triliunan rupiah yang dialami Indonesia, bahkan ada pelaku-pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata yang terancam kehilangan mata pencaharian mereka.
Demikian dipaparkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Dr H Sandiaga Salahuddin Uno BBA MBA saat menjadi keynote speaker International Conference on Islamic Economic and Financial Inclusion ke-5 (ICIEFI) yang merupakan bagian dari acara International Conference on Sustainable Innovation (ICoSI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (25/8/2021).
Acara dilaksanakan Zoom Meetings dan Live Youtube di akun IPIEF FEB UMY. Ditegaskan pula oleh Sandiaga, kita perlu berjuang di setiap sektor pekerjaan yang telah diterjuni pada masa pandemi ini. Ada baiknya pula disikapi bahwa pandemi seharusnya bukan menjadi halangan, justru menjadi tantangan bersama untuk bisa beradaptasi di dalamnya.
Baca Juga: Hasil Survei Indikator: Prabowo Menteri Paling Memuaskan di Kabinet Jokowi
Protokol kesehatan menjadi satu aspek wajib, dan hal ini sekaligus menjadi salah satu cara untuk mendongkrak ekonomi kreatif supaya lebih baik.
“Ekosistem ekonomi digital yang saling menguatkan menjadi krusial, karena ekonomi digital di Indonesia tetap bisa tumbuh di tengah pandemi Covid-19, yakni dengan menjalankan tiga pilar penting, inovasi, adaptasi dan kolaborasi,” tutur Sandi.
Ditambahkan Menparekraf, salah satu cara untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah global ini adalah bekerja sebagai satu kesatuan, yaitu memperkuat kolaborasi, inovasi, dan adaptasi.
Baca Juga: Zulkifli Ikut Pertemuan dengan Jokowi, Elite PAN Pastikan Dukung Koalisi Pemerintah
Kolaborasi bisa dari pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media, dan masyarakat pada umumnya sehingga memperkuat ekonomi kreatif dan pariwisata bahkan pasca pandemi. Kemenparekraf sendiri telah menginisiasi tiga aksi nyata untuk membuat ekosistem ekonomi digital Indonesia semakin baik.
“Yaitu dengan melaksanakan Gercep (Gerak Cepat), Geber (Gerak Bersama), dan Gaspol (Garap Semua Potensi Lapangan Kerja). Jadi, memang tidak main-main pemerintah dalam mengembangkan salah satu sektor ekonomi kreatif dan pariwisata,” urainya.
Sementara itu, ICIEFI ke-5 dilaksanakan pada 25-26 Agustus 2021 secara online. Jumlah pesertanya sebanyak 719 orang, dan masuk full paper sebanyak 62 paper. Selain Sandiaga Uno sebagai keynote speaker, ada beberapa sesi presentasi paper yang dibagi ke dalam beberapa sesi paralel.*