JAKARTA, harianmerapi.com - Dengan menerapkan strategi menghadapi pandemi secara tepat, PT Federal International Finance (FIF) berhasil membukukan pertumbuhan positif sepanjang tahun 2021.
Salah satu bagian dari Divisi Jasa Keuangan Astra (Astra Financial) ini meraih peningkatan laba bersih sebesar 65,8% menjadi Rp 2,47 triliun dibanding periode yang sama tahun 2020 yang hanya mencapai Rp 1,49 triliun.
Angka tersebut juga hampir menyamai rekor pencapaian PT FIF yang dicapai pada tahun 2019 sebelum terjadinya pandemi Covid-19 dengan laba bersih sebesar Rp
2,57 triliun.
Baca Juga: Kemenkominfo Hadirkan Seri Webinar Program Edukasi NFT dan Blockchain untuk Kaum Muda
Presiden Direktur PT FIF, Margono Tanuwijaya, mengatakan keberhasilan yang dicapai oleh PT FIF pada tahun 2021 didukung berbagai strategi perusahaan yang diimplementasikan dalam menghadapi pandemi yang berlangsung sejak bulan Maret 2020 di Indonesia.
“Terdapat 3 strategi penting yang mempengaruhi peningkatan laba bersih PT FIF, yaitu pengendalian biaya mengingat kondisi ekonomi yang masih belum stabil. Selain itu, kami tetap melakukan investasi yang memiliki dampak jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan competitive advantage,” ungkap Margono Tanuwijaya.
Ditambahkannya, dari sisi risiko manajemen terus dilakukan perbaikan kualitas atas akuisisi kontrak baru dengan mengimplementasikan sistem smart
aquisition yang terus dikembangkan.
Margono juga menyebutkan menghadapi sejumlah tantangan yang ada pada tahun 2021, strategi penting yang juga diterapkan perusahaan adalah dengan memperkuat dan mempercepat kolaborasi di internal perusahaan dan juga dengan Astra Value Chain,
di samping mengoptimalkan sistem dan infrastruktur untuk mempercepat digitalisasi, dan mengintegrasikan online dan offline channel di perusahaan, yang meliputi 243 cabang dan ribuan network PT FIF yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Margono juga mengatakan fungsi kontrol memainkan peran penting dalam mendukung kinerja perusahaan.
“PT FIF juga terus memperketat kontrol operasional bisnis perusahaan, seperti memastikan pengendalian atas operasi bisnis di seluruh network dan
memastikan konsistensi di dalam melakukan kontrol dan eksekusi strategi untuk mencapai target, serta menjaga cost efficiency."
"Semua inisiatif di tahun 2021 juga harus didukung dengan engembangan organisasi, sehingga menjadi lebih ramping, lincah, serta lebih adaptif untuk
menjawab perubahan yang terjadi,” kata Margono.
Baca Juga: 3 Amalan Memperingati Isra Mikraj untuk Meningkatkan Iman dan Takwa, di Antaranya Sholat Khusyuk
Selain itu, PT FIF juga berhasil menjadi salah satu perusahaan jasa keuangan yang sehat dengan tingkat jumlah kredit bermasalah atau yang lebih dikenal dengan Non-Performing Financing (NPF) di angka 0,9%, di mana menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menilai perusahaan pembiayaan dengan NPF di bawah 1% dikategorikan perusahaan yang sehat.