ekonomi

IMF Puji Ekonomi Indonesia, INDEF: Pemerintah harus tetap waspada karena krisis bisa menjalar ke tanah air

Rabu, 19 Oktober 2022 | 20:58 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (Foto: instagram @airlanggahartarto)

HARIAN MERAPI - Ekonom INDEF Dzulfian Syafrian mengingatkan pemerintah harus tetap waspada, karena permasalahan global bisa menjalar ke Indonesia sekalipun Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia.

Menurut Dzlfian, ketika global menurun, dampak ke Indonesia biasanya memang tidak separah yang lain (khususnya negara-negara yang memang terintegrasi dengan perdagangan internasional).

"Di sisi lain, Indonesia yang masih mengandalkan perekonomian domestik relatif diuntungkan dengan kondisi global yang suram ini tapi bukan tidak mungkin permasalahan global bisa menjalar ke Indonesia,” katanya, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga: Kompol Baiquni sempat ragu-ragu hapus CCTV, AKBP Arif : Perintah Kadiv, saksinya Karo Paminal

Permasalahan ekonomi dunia yang dimaksud antara lain, perdagangan internasional, pelemahan ekspor dan terhambatnya impor, dan juga dari sektor keuangan, seperti gejolak mata uang, pasar modal dan pasar surat utang.

“Gejolak di pasar keuangan ini akan menyebabkan fluktuasi. Volatilitas jadi semakin membesar yang membuat ketidakpastian menjadi lebih tinggi. Alhasil, perekonomian akan terhambat karena para aktor ekonomi (baik produsen dan konsumen) akan menunda keputusan ekonominya (jual-beli, simpan-pinjam, invest, dan lainnya). Ujung-ujungnya perekonomian nasional akan melambat,“ jelas Dzulfian.

Sebelumnya IMF mengoreksi outlook pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 menjadi 2,7 persen dari sebelumnya yang diprediksi sebesar 2,9 persen pada Juli lalu. Saat ini disebutkan, ada 28 negara yang meminta bantuan dari IMF.

Baca Juga: PSSI belum berencana untuk mengajukan dilaksanakannya RUPS luar biasa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sendiri mengatakan Indonesia patut waspada dengan The Perfect Storm, namun tetap optimis melihat perekonomian yang terus tumbuh.

"Ekonomi Indonesia pun mampu tumbuh sebesar 5 persen selama tiga kuartal terakhir, dan di kuartal ketiga dan keempat kita juga berharap pertumbuhannya bisa mencapai target 5,2 persen," Kata Menko Airlangga.

Lebih lanjut, menurut Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini, ketahanan Indonesia juga tercermin dari beberapa indikator yang tetap positif, seperti konsumsi dan investasi. Selain itu PMI manufaktur juga tercatat mencapai 53,7 di September 2022, serta kredit perbankan yang masih tumbuh 10 persen di Juni 2022.

"Dari segi resiliensi eksternal, neraca transaksi berjalan dan perdagangan mencatatkan surplus. Januari hingga Agustus neraca perdagangan surplus 35 miliar dollar AS. Demikian pula cadangan devisa dan rasio utang yang berada pada level aman," tandas Airlangga.

Baca Juga: Peneliti : Duet Ganjar-Airlangga diyakini penuhi aspirasi KIB

Pujian IMF

Sementara itu, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah Redjalam menilai capaian ekonomi Indonesia dan apresiasi dari IMF akan memperbesar peluang modal asing masuk ke Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB