ekonomi

Teten Masduki Dorong KSP Menjadi Konsolidator dan Agregator Bagi Usaha Kecil

Rabu, 15 September 2021 | 15:36 WIB
MenkopUKM Teten Masduki (Foto : Humas KemnkopUKM)

TANGERANG, harianmerapi.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap Koperasi Simpan Pinjam (KSP) tidak hanya memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi para anggotanya. Namun harus mampu menjadi konsolidator dan agregator bagi usaha mikro dan kecil.

“Lebih dari itu, koperasi harus mampu menjadi konsolidator dan agregator bagi pelaku usaha mikro dan kecil agar usahanya bisa masuk skala ekonomi," tandas Teten, saat berdialog dengan pengelola dan anggota Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Abdi Kerta Raharja, di Tiga Raksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (15/9/2021).

Di acara yang juga dihadiri Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Dirut LPDB-KUMKM Supomo, MenKopUKM menambahkan, bahwa anggota koperasi yang memiliki usaha kelontong, pedagang keliling, dan sebagainya tidak akan mampu bersaing dengan jaringan ritel modern jika berjalan sendiri-sendiri.

Baca Juga: Tingkat Hunian Rutan Surakarta Dua Kali Dari Daya Tampung. Begini Antisipasi Dari Petugas

"Koperasi bisa bangun semacam distribution center yang bisa memasok segala barang yang dijual di warung kelontong para anggota. Bila dibiarkan sendiri-sendiri, akan sulit bersaing," jelas Teten.

Oleh karena itu, Teten menyorot pentingnya koperasi mengembangkan bisnis model yang mampu menghubungkan ke pasar dan lembaga pembiayaan.

"Koperasi juga bisa mengkonsolidasi anggotanya membuat Factory Sharing," imbuh Teten.

Baca Juga: Proteksi Ekstra Jamin Perjalanan Pelanggan Makin Higienis

Dengan membangun Rumah Produksi Bersama dengan teknologi lebih modern, lanjut Teten, kualitas produk menjadi lebih terjaga, termasuk faktor higienitasnya. MenKopUKM mencontohkan Rumah Produksi Bersama yang sudah berjalan di Sumatera Barat dalam memproduksi rendang.

“Produksi bersama rendang di sana bisa kita tiru di daerah lain," ucap MenKopUKM.

Dalam kesempatan itu pula, Teten meminta para kepala daerah untuk membesarkan koperasi yang bagus dan sehat saja.

Baca Juga: Pesinetron Ijonk Mendatangi Polres Jaksel Untuk Klarifikasi KDRT Yang Dilakukan Oleh Istrinya

“Jumlah koperasi tidak perlu banyak, tapi berkualitas meski jumlahnya sedikit," kata Teten.

Sementara itu, Ketua Kopsyah Abdi Kerta Raharja Hj. E. Farida menjelaskan, bahwa koperasi yang dipimpinnya dulunya merupakan lembaga keuangan mikro (LKM) yang berubah menjadi badan hukum koperasi.

"12 tahun lalu kami memutuskan mendirikan koperasi di tengah terpuruknya nama koperasi akibat krisis kepercayaan. Alhamdulillah, kami mampu mengembalikan kembali citra jati diri koperasi, khususnya di wilayah Banten," ungkap Farida.

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB