ekonomi

52 Juta Pelajar Sudah Memiliki Rekening Tabungan di Bank dengan Nilai Sekitar Rp29 Triliun

Senin, 21 Agustus 2023 | 09:00 WIB
Peringatan Hari Indonesia Menabung 2023 yang digelar bersamaan dengan kegiatan Pramuka Raimuna Nasional XII 2023 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jawa Barat, Minggu (20/8/2023). (Foto: Humas OJK)

HARIAN MERAPI - Sebanyak 52 juta pelajar di Indonesia sudah memiliki rekening tabungan di bank, dengan total tabungan sekitar Rp29 triliun. 

Total jumlah pelajar yang memiliki rekening tabungan di bank ini mencapai sekitar 80 persen.   

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi mengatakan, dalam periode satu tahun sejak perayaan Hari Indonesia Menabung 2022 hingga saat ini sudah ada tambahan 2,6 juta rekening dengan total angka tabungan Rp4 triliun.

Baca Juga: Begini peran LPS menyelamatkan simpanan para korban BPR bangkrut, khususnya di Jawa dan Bali

“Semoga ini menjadi gerakan bersama, terutama Pramuka untuk menjadi duta literasi dan inklusi keuangan Indonesia untuk menyiapkan mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang baik,” kata Friderica dalam peringatan Hari Indonesia Menabung 2023 yang digelar bersamaan dengan kegiatan Pramuka Raimuna Nasional XII 2023 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jawa Barat, Minggu (20/8/2023).

OJK terus mendorong budaya menabung khususnya pada generasi muda yang penting untuk meningkatkan inklusi keuangan dan perencanaan masa depan sekaligus bisa memperkuat pendanaan pembangunan.

Untuk mendorong budaya menabung tersebut, selain mengeluarkan program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), OJK juga akan bekerja sama dengan Kwarnas Pramuka untuk menyusun revisi Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Penabung dan SKK Cakap Keuangan sebagai kelanjutan dari SKK Penabung.

Baca Juga: Sejak Beroperasi 2005, LPS Telah Bayar Klaim Penjaminan 118 BPR/BPRS dan 1 Bank Umum

OJK berharap dengan dua SKK itu, Pramuka Indonesia memiliki ketrampilan untuk menabung serta merencanakan dan mengelola keuangan dengan baik.

“Kita melihat bahwa kegiatan Pramuka yang berlandaskan disiplin mencapai suatu target tertentu dan memiliki fungsi dan kewajiban sosial yang tinggi sangat tepat bagi kita untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sehingga bisa mencapai target yang ditetapkan sekaligus juga untuk memberikan lebih banyak lagi manfaat dan nilai dari akses dan industri jasa keuangan kepada masyarakat,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengajak seluruh Pramuka Indonesia untuk membudayakan menabung sekaligus mengedukasi masyarakat akan pentingnya menabung di bank.

“Pramuka sebagai agen perubahan di masyarakat memiliki peran penting khususnya dalam mengedukasi masyarakat bahwa menabung di bank aman dijamin LPS. Sehingga nantinya tidak ada lagi kasus-kasus seperti uang celengan dimakan rayap atau tabungan yang hilang karena disimpan di bawah bantal,” ujar Purbaya.

Baca Juga: Punya Kewenangan Baru, LPS Kini Jamin Polis Asuransi

Menabung di bank merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk meningkatkan inklusi keuangan nasional. Dengan meningkatnya inklusi keuangan maka akan mendukug pendalaman pasar keuangan dan stabilitas keuangan nasional.

LPS mendukung upaya OJK dalam meningkatkan jumlah penabung yang penting bagi peningkatan inklusi keuangan dan menjaga stabilitas sektor keuangan nasional.

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB