ekonomi

Bos LPS Ungkap Nasabah Perorangan Mendominasi DPK di DIY

Minggu, 16 November 2025 | 00:05 WIB
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Anggito Abimanyu dalam temu media Joglosemar di Yogya, Sabtu (15/11/2025). (Foto: Dok. Istimewa)
HARIAN MERAPI - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Anggito Abimanyu mengatakan, simpanan dana pihak ketiga (DPK) pada bank umum milik pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatatkan lonjakan pertumbuhan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir. 
 
Menurut Anggito, berdasarkan data perbankan DIY, pertumbuhan DPK dari golongan nasabah pemerintah melonjak tajam menjadi 34,22 persen pada Oktober 2025, dibandingkan dengan periode Oktober 2022 yang justru mengalami kontraksi sebesar -3,34 persen.
 
 
Peningkatan yang pesat ini membuat porsi DPK pemerintah naik sedikit dari 7,54 persen atau mencapai Rp 5,76 triliun pada Oktober 2022 menjadi 7,66 atau Rp 6,71 triliun pada Oktober 2025. 
 
Anggito berharap dalam dua bulan terakhir 2025 ini, anggaran tersebut bisa dibelanjakan untuk menggerakkan ekonomi.

"Bukan dinolkan tapi pindah ke rekening untuk belanja kebutuhan masyarakat," ungkapnya dalam temu media Jogja, Solo, Semarang di Yogyakarta, Sabtu (15/11/2025).

Baca Juga: 15,58 Juta Rekening Nasabah BPR dan BPRS Dijamin LPS

Secara keseluruhan, pertumbuhan DPK di DIY tumbuh sebesar 4,95 persen pada Oktober 2025. Anggito menambahkan, pertumbuhan DPK di DIY menunjukkan aktivitas bisnis yang ekspansif, tecermin dari pertumbuhan giro dan deposito yang meningkat dibanding tiga tahun lalu. 

"Secara keseluruhan, komposisi produk dalam total DPK juga relatif stabil. Meski demikian, perlambatan tabungan (yang umumnya dimiliki perorangan) perlu menjadi concern,” pesannya.

Pertumbuhan ini terutama tecermin dari pertumbuhan produk giro dan deposito yang sustainable dan meningkat dibanding tiga tahun lalu. Anggito menjelaskan, pertumbuhan giro tercatat 11,35 persen pada Oktober 2025 sedang pertumbuhan deposito tercatat 6,20 persen pada Oktober 2025.

Baca Juga: Green Jobs Menjadi Arah Baru Profesi Teknik Lingkungan

Sebaliknya, perlambatan terjadi pada produk tabungan, yang umumnya dimiliki oleh perorangan, yang hanya tumbuh 0,71 persen. 

"Secara komposisi, tabungan masih menjadi produk terbesar 59,21 persen atau Rp 51,85 triliun, diikuti deposito 26,79 persen atau Rp 23,46 triliun, dan giro 14 persen atau Rp 12,26 triliun," ungkapnya.

Sedang untuk komposisi simpanan bank umum per tier di DIY dalam tiga tahun terakhir masih relatif sama. LPS mencatat ada kenaikan porsi pada tiering Rp 500 juta–Rp 2 miliar dan lebih dari Rp 5 miliar.

"Sementara, simpanan kurang dari Rp100 juta justru sedikit menurun, meski masih yang terbesar," tuturnya. *

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB