ekonomi

Dukung Program Tiga Juta Rumah, BTN Salurkan Kredit Program Perumahan di Yogyakarta

Minggu, 9 November 2025 | 18:30 WIB
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (tengah) berbincang bersama Direktur Commercial Banking BTN Hermita (kanan) dan KSP Muhammad Qadari dalam acara Sosialisasi KPP dan FLPP di Sportorium UMY, Minggu (9/11/2025). (Foto: Dok. Istimewa)

HARIAN MERAPI - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyiapkan ekspansi penyaluran Kredit Program Perumahan (KPP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai dukungan terhadap Program Tiga Juta Rumah yang diusung pemerintah. Perseroan melihat potensi besar untuk penyaluran KPP di Yogyakarta seiring dengan bertumbuhnya UMKM di sektor perumahan serta sektor-sektor terkait lainnya di kota ini.

Direktur Commercial Banking BTN Hermita mengatakan, Yogyakarta menawarkan potensi besar untuk penyaluran KPP karena selama ini kontribusinya cukup konsisten terhadap portofolio Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi BTN, terutama di segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca Juga: BTN kuasai 37 persen dari total kuota nasional, penyaluran KPR subsidi capai 129.687 unit

“Dalam dua tahun terakhir pertumbuhan KPR subsidi di Yogyakarta terus meningkat secara konsisten. Selain itu, BTN melihat Yogyakarta memiliki potensi sinergi yang besar antara kebutuhan rumah masyarakat, dukungan pemerintah daerah, serta keberadaan banyak pengembang rumah subsidi yang aktif,” ujar Hermita dalam Sosialisasi KPP dan FLPP bertema 'Mewujudkan Rumah Impian, Mudah dan Terjangkau untuk Semua' di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Minggu (9/11/2025).

Hermita menilai, Yogyakarta memiliki karakteristik ekonomi yang unik dan stabil, ditopang oleh sektor pendidikan, pariwisata, dan UMKM yang tumbuh seimbang dan saling mendukung. Selain itu, penduduk berusia muda di Yogyakarta terus meningkat, sehingga memicu permintaan terhadap hunian dengan biaya terjangkau.

Baca Juga: Catat Lur, 1.655 Tanah Kavling Rumah Subsidi Masih Tersedia di DIY

“Hal ini didukung ketersediaan lahan untuk pengembangan perumahan di wilayah sekitar kota Yogyakarta, seperti Sleman, Bantul, dan Kulon Progo,” ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) DIY juga mencatat, selama beberapa dekade terakhir terjadi pergeseran struktur ekonomi Yogyakarta dari sektor primer (pertanian) ke sektor tersier atau jasa dan sektor sekunder (industri atau manufaktur) sehingga menyumbang pertumbuhan ekonomi daerah yang positif. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten tersebut, Yogyakarta dinilai cukup menjanjikan bagi sektor properti. Hal ini memicu permintaan terhadap bahan bangunan, furnitur, jasa konstruksi, dan jasa lainnya terkait perumahan yang mayoritas merupakan UMKM.

Baca Juga: Lahan Penjara Bakal Dialihfungsikan Jadi Perumahan, Menteri Ara: Penjara Rata-rata di Kota

“BTN melihat ekosistem sektor perumahan di Yogyakarta, mulai dari developer lokal, pelaku usaha bahan bangunan seperti semen, cat, keramik, dan lain-lain, hingga kontraktor kecil sangat potensial untuk menjadi penerima manfaat KPP, seiring dengan meningkatnya aktivitas pembangunan rumah subsidi dan rumah swadaya masyarakat,” tutur Hermita.

Hermita menjelaskan, sebagian dari para pelaku usaha tersebut sebelumnya telah menjadi nasabah BTN untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BTN, terutama yang terlibat dalam rantai pasok proyek perumahan, serta nasabah KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Sejahtera, utamanya pelaku usaha kecil yang membeli rumah subsidi sebagai hunian pribadi.

Baca Juga: Pembiayaan Rumah Subsidi, BRI Dukung Penyaluran FLPP 25.000 Unit

“Program KPP diharapkan memperluas jangkauan pembiayaan kepada mereka yang berperan langsung dalam ekosistem perumahan rakyat,” ujarnya.

Sebelumnya, Hermita mengatakan bahwa BTN berharap dapat menjadi penyalur terbesar untuk KPP dari total anggaran senilai Rp130 triliun.

Untuk menopang upaya tersebut, BTN telah melakukan beberapa langkah strategis, yakni di antaranya pelatihan intensif tenaga pemasaran (sales force) mengenai fitur, skema dan manfaat KPP agar mampu menjelaskan secara tepat kepada masyarakat. Kemudian, integrasi sistem digital untuk mempercepat proses pengajuan dan verifikasi data. Lalu, BTN melakukan kolaborasi lintas divisi, terutama antara unit KPR, KUR, dan pembiayaan perumahan untuk memastikan pendekatan yang terpadu.

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB