HARIAN MERAPI - Puluhan orang dari Komunitas UMKM DIY melakukan aksi demo di halaman Kantor KPKNL Yogya, Selasa (23/9/2025).
Mereka meminta pihak KPKNL membatalkan pelelangan objek sertifikat milik Hj Sunarsini di Warung Boto Umbulharjo Yogyakarta yang digunakan untuk kos-kosan.
Dengan membentangkan spanduk, para anggota Komunitas UMKM meminta agar pelelangan yang diajukan sebuah koperasi simpan pinjam di Yogya tidak dilakukan.
Hal itu mengingat pokok utang dengan tagihan pihak koperasi timpang.
Karena dengan jumlah hutang Rp 150 juta, debitur memiliki beban utang berikut bunga dan denda yang jumlahnya mencapai Rp 150 juta.
"Untuk itu kami datang ke KPKNL untuk membatalkan lelang karena ini sangat tidak manusiawi. Karena jumlah tagihan itu sangat memberatkan Bu Sini," ujar Ketua Umum Komunitas UMKM DIY, Ir Prasetyo Atmo Sutejo MM kepada wartawan.
Atas permasalahan tersebut, sehari aebelumnya telah dilakukan mediasi antara debitur dengan pihak koperasi namun gagal.
Sehingga pihak koperasi tetap bersikukuh untuk melakukan lelang.
Bahkan mediasi yang dilakukan di KPKNL Yogya pihak koperasi tidak bersedia membatalkan lelang yang telah telah dijadwalkan sebelumnya.
Dari aksi tersebut debitur Hj Suharsini sempat histeris dan pingsan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Hj Suharsini diketahui sebagai pedagang memiliki pinjaman di sebuah koperasi di Yogya sebesar Rp 150 juta dengan jaminan sertifikat tanah miliknya yang berada di Warung Boto.
Setelah usahanya kolaps membuat angsuran macet sejak tahun 2015 hingga pertengahan tahun 2025. Karena bunga dan denda tetap berjalan maka tagihan mencapai Rp 1,3 miliar lebih.*