ekonomi

Lelaki asal Cirebon ini kontrak rumah di Kasihan Bantul, setiap hari terjuni usaha angkringan keliling, ini hasilnya

Kamis, 30 Januari 2025 | 09:30 WIB
Angkringan Keliling Pak Mul ketika berada di kompleks perumahan di kawasan Kasihan Bantul. (Foto: Sulistyanto)

 

HARIAN MERAPI- Aneka makanan dan minuman khas angkringan menjadi daya tarik tersendiri, misalnya dari segi cita-rasa, harga dan cocok disantap sembari nyantai.

Wajar saja, jika berbagai kalangan senang datang ke suatu usaha angkringan, bahkan bisa berjam-jam sambil bincang-bincang santai maupun mengerjakan tugas.

Mayoritas usaha angkringan berada di suatu tempat (menetap), namun ada pula yang model keliling. Seperti halnya Mulyamin memiliki usaha dikenal dengan nama Angkringan Keliling Pak Mul.

Baca Juga: Raih Rekor MURI, Pengantin Iblis Jadi Film Horor Indonesia Pertama yang Diadaptasi Jadi Game

Pasalnya, lelaki asal Cirebon yang ngontrak rumah di kawasan Ngestiharjo Kasihan Bantul ini awalnya berjualan burjo dan es jaipong model keliling di sekitar tempat tinggalnya.

Seiring perjalanan waktu, ia punya ide menerjuni usaha angkringan keliling dengan menyediakan aneka makanan dan minuman khas angkringan. Bahkan, ia masih tetap menyediakan burjo.

“Dengan model keliling, usaha angkringan saya bisa tampil beda. Apalagi ada menunya burjo, tapi es jaipongnya sudah tidak saya sediakan,” jelas Pak Mul, baru-baru ini.

Selain itu, lanjutnya, gerobak burjo dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat juga digunakan untuk menempatkan aneka makanan dan minuman khas angkringan

Masih ditambah lagi, selain bisa model didorong, gerobak tersebut bisa pula sewaktu-waktu dikayuh, alias model becak. Terutama ketika berada di pemukiman padat penduduk cukup didorong.

Baca Juga: Tak Ada Kelangkaan, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi di Majalengka Aman

Adapun waktu untuk keliling setiap harinya antara pukul 05.30 WIB hingga  11.30 WIB atau sekitar setengah hari. Rute kelilingnya, antara lain kawasan Sonopakis, Jalan Wates, Perum Kalibayem Permai, Griya Alvita dan Rejodadi.

Khususnya untuk menu burjo dan gorengan, sudah biasa ia kerjakan bersama istri dan anaknya mulai sekitar pukul 02.00 WIB. Pagi-pagi sebelum ia keliling, beberapa tetangganya ada pula yang menitip makanan/minuman.

“Titipan dari tetangga saya, sesuai kesepakatan, jika ada yang tak laku, bisa dikembalikan. Persis ketika menitip makanan-minuman di tempat penyedia jajan pasar,” ungkap Pak Mul.

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB