HARIAN MERAPI- Usaha mengembangkan atau memajukan industri perudangan Indonesia mendapat perhatian berbagai pihak, misalnya produsen pakan, praktisi pemasaran, akademisi, pelaku olahan serta pembudidaya udang.
Wajar saja ketika beberapa pihak berkolaborasi menggelar talkshow Refleksi Industri Perudangan Indonesia (Indonesian Shrimp Retreat) 2023 di Eastparc Hotel Sleman, baru-baru ini, pesertanya datang dari berbagai kalangan.
Misalnya, Ega Kurnia asal Purworejo, Jawa Tengah sebagai pembudidaya udang jenis vaname di kawasan Pantai Kertojayan Purworejo sangat antusias mengikuti rangkaian acara dalam kegiatan tersebut.
Baca Juga: Kekayaannya dianggap tak wajar, KPK jadwalkan klarifikasi LHKPN Eko Darmanto
“Saya bisa mendapat banyak wawasan dan ilmu dengan mengikuti talkshow Refleksi Industri Perudangan Indonesia ini. Terlebih dalam acara talkshow, nara sumber yang dihadirkan tak hanya ahli soal budidaya tapi juga ada ahli seputar bisnis udang,” ungkap Ega.
Menurutnya, panenan udang jenis vaname banyak yang membutuhkan atau mudah dipasarkan. Bahkan pasaran ekspor masih terbuka luas dan sejumlah perusahaan semakin rutin mengekspor udang ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, China dan Jepang.
“Kami yang mempunyai tambak udang di Purworejo sudah mempunyai rekanan yang selalu siap membeli hasil panenan udang. Namun, tak bisa dipungkiri, dalam budidaya udang juga ada kendalanya, seperti terkena serangan penyakit, lebih-lebih saat musim penghujan seperti sekarang ini,” jelas Ega.
Baca Juga: Heboh Pemilu ditunda, ada apa di balik putusan hakim ?
Sementara itu Deny Mulyono sebagai Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) menjelaskan, Indonesian Shrimp Retreat 2023 adalah bagian dari evaluasi bidang perudangan di Indonesia.
“Karena ketika membicarakan tentang shrimp retreat, banyak stakeholder terlibat. Seperti halnya dalam forum ini antara lain diikuti pihak pembenihan, pembudidaya, produsen pakan, pembuat olahan udang, mahasiswa, profesor, dan lainnya,” jelas Deny.
Menurutnya dengan kegiatan tersebut, berbagai pihak bisa duduk bareng-bareng mereview maupun merefleksi, kira-kira apa yang perlu dilakukan selanjutnya, memperbaiki kualitas, hingga membuka market baru.
“Sedangkan tiga hal pokok untuk diperhatikan dalam budidaya udang, yaitu kualitas benih, pakan dan cara budidaya ataupun lingkungan tempat budidaya udang,” tandas Deny.
Adapun pihak-pihak yang berkolaborasi sehingga tergelar kegiatan Refleksi Industri Perudangan Indonesia 2023 tersebut, antara lain GPMT, USSEC, Shrimp Club Indonesia (organisasi petambak udang nasional) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.