Komunitas UMKM DIY gelar aksi di KPKNL minta pembatalan lelang tanah dan bangunan kos-kosan di Warungboto

photo author
- Rabu, 24 September 2025 | 10:00 WIB
 Anggota Komunitas UMKM DIY melakukan aksi demo di halaman KPKNL (Foto: Yusron Mustaqim)
Anggota Komunitas UMKM DIY melakukan aksi demo di halaman KPKNL (Foto: Yusron Mustaqim)



HARIAN MERAPI - Puluhan orang dari Komunitas UMKM DIY melakukan aksi demo di halaman Kantor KPKNL Yogya, Selasa (23/9/2025).

Mereka meminta pihak KPKNL membatalkan pelelangan objek sertifikat milik Hj Sunarsini di Warung Boto Umbulharjo Yogyakarta yang digunakan untuk kos-kosan.

Dengan membentangkan spanduk, para anggota Komunitas UMKM meminta agar pelelangan yang diajukan sebuah koperasi simpan pinjam di Yogya tidak dilakukan.

Hal itu mengingat pokok utang dengan tagihan pihak koperasi timpang.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Virgo besok Kamis 25 September 2025, nikmati saja kebahagiaan rumah tangga yang Anda miliki

Karena dengan jumlah hutang Rp 150 juta, debitur memiliki beban utang berikut bunga dan denda yang jumlahnya mencapai Rp 150 juta.

"Untuk itu kami datang ke KPKNL untuk membatalkan lelang karena ini sangat tidak manusiawi. Karena jumlah tagihan itu sangat memberatkan Bu Sini," ujar Ketua Umum Komunitas UMKM DIY, Ir Prasetyo Atmo Sutejo MM kepada wartawan.

Atas permasalahan tersebut, sehari aebelumnya telah dilakukan mediasi antara debitur dengan pihak koperasi namun gagal.

Sehingga pihak koperasi tetap bersikukuh untuk melakukan lelang.

Bahkan mediasi yang dilakukan di KPKNL Yogya pihak koperasi tidak bersedia membatalkan lelang yang telah telah dijadwalkan sebelumnya.

Baca Juga: Praktik Latihan Kemahiran Hukum di KPK, Mahasiswa FH UWM Belajar Penegakan Hukum dan Transparansi Publik

Dari aksi tersebut debitur Hj Suharsini sempat histeris dan pingsan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Hj Suharsini diketahui sebagai pedagang memiliki pinjaman di sebuah koperasi di Yogya sebesar Rp 150 juta dengan jaminan sertifikat tanah miliknya yang berada di Warung Boto.

Setelah usahanya kolaps membuat angsuran macet sejak tahun 2015 hingga pertengahan tahun 2025. Karena bunga dan denda tetap berjalan maka tagihan mencapai Rp 1,3 miliar lebih.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X