Inilah Kisah Inspiratif UMKM yang Go Digital dan Raih Omset Menggiurkan Berkat Program Rumah BUMN

photo author
- Minggu, 10 Agustus 2025 | 12:40 WIB
Widya Purnama Sari, mantan karyawan yang kini sukses menjalani peran baru sebagai pengusaha UMKM berkat program Rumah BUMN (Dok. BRI)
Widya Purnama Sari, mantan karyawan yang kini sukses menjalani peran baru sebagai pengusaha UMKM berkat program Rumah BUMN (Dok. BRI)

HARIAN MERAPI - Banyak orang mulai mempertimbangkan kembali arah hidup dan karier mereka dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan saat ini.

Bahkan tidak sedikit yang memutuskan untuk keluar dari zona nyaman sebagai pegawai. Keinginan untuk mandiri secara finansial semakin menguat di kalangan masyarakat.

Mereka berani mengambil langkah besar dengan merintis usaha sendiri demi memperoleh penghasilan yang lebih fleksibel dan berkelanjutan, serta memiliki kendali lebih atas masa depan finansial mereka.

Di antara mereka ada sosok seperti Widya Purnama Sari, mantan karyawan yang kini sukses menjalani peran baru sebagai pengusaha UMKM berkat program Rumah BUMN.

Baca Juga: Militer kuat jadi kunci kemerdekaan dan kedaulatan suatu bangsa

Widya merupakan Pemilik Kreasi Nyobi, olahan pempek ikan tenggiri berkualitas tinggi. Usaha pempek milik Widya dimulai pada tahun 2020 berangkat dari latar belakang sang suami yang memang telah lama berkecimpung sebagai supplier produk perikanan.

Awalnya, pempek hasil olahan Widya hanya dijual kepada teman-teman dekat. Namun, berkat ketekunan dan eksperimen resep selama hampir satu tahun, kini produknya semakin dikenal luas.

"Saat itu hanya coba-coba saja karena memang sering lihat suami bawa bahan ikan. Akhirnya saya coba olah, dan lama-lama ketemu resep yang cocok," ujarnya saat dihubungi pada Kamis, (7/8/2025).

Pada penghujung tahun 2023, Widya mulai lebih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan pelatihan dan program pendampingan yang diselenggarakan oleh berbagai komunitas UMKM serta Rumah BUMN binaan BRI di Jakarta.

Baca Juga: Gelar Rakornas di Yogya, Ini yang akan dilakukan LBH AP PP Muhammadiyah

Melalui pelatihan-pelatihan tersebut, baik yang dilakukan secara daring maupun luring, Widya tidak hanya memperoleh wawasan baru tentang pengelolaan bisnis, pemasaran digital, hingga legalitas produk, tetapi juga berhasil membangun relasi dengan sesama pelaku usaha.

Dukungan inilah yang menjadi salah satu faktor penting dalam peningkatan performa bisnisnya, sehingga perlahan tapi pasti, usahanya menunjukkan perkembangan yang signifikan.

“Pelatihan itu hampir settiap hari ada, kadang online, kadang offline. Kami diajarkan bikin akun e-commerce, TikTok, hingga bagaimana caranya ekspor. Materi yang paling saya suka dan sangat membantu adalah yang tentang bagaimana berjualan di e-commerce, bagaimana mem-branding produk," ujar Widya.

Produk pempek olahan Widya tersedia dalam dua kategori: frozen dan ready-to-eat. Untuk kebutuhan acara seperti catering, Widya menyediakan paket pondokan isi 3 pempek seharga Rp12.000.

Baca Juga: Unsoed digoyang isu seks, ini yang terlibat

Sedangkan untuk penjualan reguler, harga per pempek berkisar Rp4.000, dengan kapasitas produksi mencapai 4.000 pcs.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X