Pelaku Usaha Ekspor Kerajinan di Kalasan Sleman mulai terdampak kebijakan tarif Trump, 3 pesanan tertunda

photo author
- Senin, 7 April 2025 | 13:45 WIB
Pelaku Usaha Eskpor produk kerajinan dan furniture Ahmad Nuryanto, dan Panewu Kalasan Joko Susilo, menunjukkan beberapa produk ekspor para perajin di Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Minggu (6/4/2025).  (Foto: Koko Triarko)
Pelaku Usaha Eskpor produk kerajinan dan furniture Ahmad Nuryanto, dan Panewu Kalasan Joko Susilo, menunjukkan beberapa produk ekspor para perajin di Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Minggu (6/4/2025). (Foto: Koko Triarko)

HARIAN MERAPI - Pelaku usaha ekspor kerajinan dan furniture di Kalasan, Sleman, Yogyakarta, mulai merasakan dampak tarif Trump yang diberlakukan sejak 2 April 2025.

Kebijakan tarif Trump mulai berimbas pada ekspor produk kerajinan dan furniture dari para pelaku usaha di Kalasan, Sleman, Yogyakarta, antara lain dengan tertundanya pesanan dari buyer Amerika.

Dampak kebijakan Tarif Trump terhadap ekspor produk kerajinan dan furniture itu salah satunya dialami oleh pelaku usaha di Kalasan Sleman, Yogyakarta, Ahmad Nuryanto.

Direktur CV Kirana Mas Homes itu mengatakan, jika setidaknya tiga pesanan produk kerajinan atau handycraft hasil produksinya terpaksa tertunda pembelian atau pembayarannya.

Baca Juga: Harga pembelian gabah petani capai Rp6.566 /kg, Bapanas: Lebih tinggi sedikit dari HPP

Ahmad Nuryanto mengungkapkan, tiga pesanan atau purchasing order (PO) yang semestinya sudah teralisasi menjadi tertunda karena kebijakan tarif Trump tersebut.

"Kami belum tahu sampai kapan penundaannya, karena hal itu adalah otoritas buyer. Kita hanya bisa menunggu," katanya, saat ditemui di tempat kerjanya, Senin (7/4/2025).

Dia menjelaskan, ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi sebagai dampak kebijakan tarif Trump tersebut. Mulai dari penundaan, penghitungan ulang nilai jual, pengurangan kuantitas, hingga pembatalan order.

Ahmad Nuryanto berharap, penundaan tiga order yang dialami sebanyak lima kontainer tidak sampai mengalami pembatalan.

Baca Juga: Tiga gerbong KA dibakar pemuda penyandang disabilitas, ternyata ini  motifnya

"Kalau sampai terjadi pembatalan, kami akan sangat terdampak. Sebab, kita murni ekspor, tidak menjual di pasar lokal," katanya.

Ahmad Nuryanto berharap, dampak tarif Trump tidak akan sampai membuat buyer melakukan pembatalan order, sebagaimana ketika situasi dunia kacau akibat perang Ukraina dan Uni Soviet.

"Waktu terjadi perang Ukraina-Uni Soviet itu, produksi kami hanya berhenti beberapa saat dan terus menerima order. Kami harap, dampak kebijakan tarif Trump juga begitu," katanya.

Ahmad Nuryanto mulai merintis usaha ekspor kerajinan dan furniture sejak tahun 2012. Mulai dari jumlah karyawan yang hanya 60an orang, hingga sekarang sudah bertambah menjadi 119 orang.

Baca Juga: BRI Bantu Pengusaha UMKM Aksesori Ini Dapatkan Akses Pasar di Kancah Global, Begini Caranya...

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X