Pertagas Komitmen Jaga Keandalan Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap I, Kementerian ESDM Bersyukur

photo author
- Senin, 3 Juni 2024 | 14:21 WIB
Kunjungan kementerian ESDM di Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah.  (Foto: dokumentasi Pertagas)
Kunjungan kementerian ESDM di Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah. (Foto: dokumentasi Pertagas)


HARIAN MERAPI- Pertamina Gas sebagai bagian dari Sub Holding Gas (SHG) Pertamina pada Jumat (31/5) mendapat kunjungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di salah satu fasilitasnya , Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka melaksanakan management walkthrough (MWT).
Kegiatan MWT Kementerian ESDM yang dihadiri Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) beserta jajarannya tersebut, didampingi , Jajaran Direksi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Sub Holding Gas dan Jajaran Direksi PT Pertamina Gas (Pertagas).

"PT Pertamina Gas, selaku operator dalam pengoperasian pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap I, sudah menjalankan standar operasi yang ada untuk terus menjaga kehandalan penyaluran gas kepada end user," ujar Direktur Utama Pertamina Gas, Gamal Imam Santoso kepada Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Noor Arifin Mohammad ketika mendampingi MWT.

"Kita sebagai operator telah menjalankan pedoman dan prosedur yang ditetapkan terkait keamanan dan keselamatan sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar Gamal dalam rilis yang diterima, Senin (3/6/2024).

Baca Juga: Asah ketrampilan dan tingkatkan nilai jual batik, 25 pembatik di Jogja ikuti pelatihan sekaligus sertifikasi pembuatan kain batik cap

Management walkthrough dilaksanakan dalam rangka peningkatan utilisasi penyaluran gas melalui pipa Cisem kepada konsumen. Kegiatan tersebut untuk memastikan aspek teknis kehandalan peralatan operasional penyaluran gas melalui pipa Cisem sebagai bentuk komitmen Pertagas dalam mengedepankan Operational Excellence serta aspek HSSE.

Gamal berharap manajemen walkthrough ini akan membantu dalam pengoperasian penyaluran gas kepada masyarakat dan industri. "Kami siap menerima input dalam memberikan pelayanan lebih baik dalam pengoperasian sehingga sisi teknis operasi akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang kita harapkan ke depannya," kata dia.

Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Noor Arifin Muhammad mengungkapkan bahwa aspek keamanan dalam industri migas menjadi hal utama yang harus diperhatikan oleh seluruh pelaku usaha migas.
"Semua aspek keamanan harus dilaksanakan mulai dari taraf riset, operasi, hingga monitoring, kita harus selalu cek dan ricek juga memonitoring secara terus menerus," kata Noor Arifin.

Noor mengatakan bahwa salah satu proyek migas yang telah menjalankan standar keamanan yang baik ialah fasilitas penerimaan gas ORF. "Kita sangat bersyukur dan bangga, tadi kita lihat di ORF Cirebon - Semarang (Cisem) I berjalan cukup baik," tandasnya.

Baca Juga: Viral Mushola Mirip Ka'bah di Trangkil Pati, Berdoa Supaya Bisa Ibadah ke Makkah

Pipa Cisem Tahap I, ruas Semarang-Batang merupakan jalur pipa transmisi gas sepanjang 62 km mulai dari Semarang sampai dengan Batang. Pipa Cisem ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) serta kawasan-kawasan industri lainnya di sepanjang pipa transmisi Cisem tahap I.

Gas bumi pipa gas CISEM bersumber dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (Wilayah Kerja Blora), Long Term Plan (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana – Alas Tua) dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2).

Harry Budi Sidharta, Direktur Infrastruktur dan Teknologi Petamina Gas Negara (PGN), mengatakan Pertagas sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina (SHG) mampu dan capable menjalankan ORF dengan baik dan selamat.

Baca Juga: Usulan gencatan senjata permanen antara Hamas dan Israel, begini permintaan Qatar, Mesir dan AS

Kedepan, kata Harry, gas sebagai energi akan diandalkan dalam masa transisi energi, sehingga konsumsinya akan terus meningkat di Indonesia. Penggunaan gas sebagai bagian dari transisi energi akan berjalan dengan lancar didukung dengan strategi PGN sebagai subholding gas Pertamina untuk mengintegrasikan seluruh operasional transmisi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X