Nilai tukar Rupiah anjlok buntut konflik di Timur Tengah

photo author
- Rabu, 17 April 2024 | 17:55 WIB
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom  (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)

HARIAN MERAPI - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di akhir perdagangan Rabu merosot dipengaruhi sentimen risk-off di pasar akibat memanasnya konflik di Timur Tengah, yakni antara Iran dan Israel.

Kurs rupiah ditutup melemah 44 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.220 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

"Kembali memanasnya konflik geopolitik di Timur Tengah setelah Iran menyerang Israel telah membuat banyak investor menjadi risk-off dan lebih memilih aset-aset safe-haven, menyebabkan aliran modal keluar dari pasar-pasar negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede di Jakarta, Rabu (17/42024).

Selain itu, seperti dilansir Antara, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tetap solid, dengan inflasi tahunan meningkat, klaim pengangguran menurun, dan penjualan ritel menguat.

Baca Juga: Dua Remaja Pelaku Pengrusakan Mobil dan Penganiayaan Saat Malam Takbiran Diamankan Polsek Mergangsan

Hal tersebut mengindikasikan penundaan pemotongan suku bunga kebijakan bank sentral AS atau The Fed, juga dikenal sebagai suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama (higher-for-longer).

Josua menuturkan pasar kini berekspektasi The Fed baru akan mulai memotong suku bunga pada September 2024.

Pada Selasa (16/4), bank sentral China atau People's Bank of China (PBoC) juga memberi isyarat untuk membiarkan Yuan melemah (weakening fixing), yang berdampak pada pasar keuangan di wilayah Asia.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu turun ke level Rp16.240 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X