'Penjual dawet' di Stadion Kanjuruhan itu akhirnya dipecat PSI

photo author
- Jumat, 14 Oktober 2022 | 17:55 WIB
Foto arsip. Dua siswa melintas depan kios yang berada di kompleks Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Hari ketiga pascakerusuhan di stadion itu, sejumlah kios yang menjual suvenir Arema FC dan warung makan mulai beroperasi lagi. ( ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Foto arsip. Dua siswa melintas depan kios yang berada di kompleks Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Hari ketiga pascakerusuhan di stadion itu, sejumlah kios yang menjual suvenir Arema FC dan warung makan mulai beroperasi lagi. ( ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

 

HARIAN MERAPI - Pemilik suara yang viral pascaperistiwa tragedi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, akhirnya mengaku kalau dirinya berbohong. Dia ternyata SF, seorang kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dalam rekaman itu, seorang perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet di pintu 3 menyatakan bahwa Aremania sudah dalam kondisi mabuk saat menonton laga.

Menindaklanjuti temuan itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI) Kabupaten Malang, memberhentikan SF yang diduga menyebarkan hoaks terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10).

Baca Juga: Investigasi Tragedi Kanjuruhan selesai, TGIPF minta pengurus PSSI bertanggung jawab secara hukum dan moral

Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo, di Kabupaten Malang, Jumat (14/10/2022), mengatakan setelah pihaknya mengetahui SF mengunggah rekaman suara yang memberikan komentar hoaks terkait Tragedi Kanjuruhan, maka Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI langsung memerintahkan untuk memecat kader tersebut.

"Setelah kami mengetahui beberapa hari lalu bahwa SF merupakan kader kami, saat itu pula DPP memerintahkan DPD untuk memecat dari keanggotaan PSI karena sudah tidak sesuai dengan nilai-nilai partai," kata Yosea.

Dalam rekaman itu, juga disebutkan bahwa barang dagangan miliknya menjadi sasaran kemarahan para suporter. Ia menyatakan sempat berupaya menyelamatkan seorang anggota kepolisian yang dipukuli.

Baca Juga: Pengalaman misteri Ismi pada suatu malam ketika ia sedang susah tidur, tiba-tiba ada .........

Namun, faktanya di Stadion Kanjuruhan Malang, khususnya di pintu 3, tidak ada warung atau lapak yang berjualan dawet. Di pintu 3 terdapat toko mebel dan tidak pernah ada lapak penjual dawet seperti yang diklaim dalam rekaman suara tersebut.

Beberapa waktu lalu, SF yang diduga merupakan pengunggah dan pembuat rekaman suara tersebut sudah menyampaikan permohonan maaf secara langsung ke salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

Yosea menambahkan pihaknya mengaku kesulitan untuk melakukan komunikasi dengan SF. Namun, ia memastikan bahwa terkait pemecatan kader yang diketahui bergabung sejak 2019 tersebut sudah disampaikan kepada SF.

"Yang bersangkutan sulit dihubungi karena sepertinya masih syok. Namun, kemarin setelah bisa menelepon, kami sampaikan perihal pemecatannya dari PSI," katanya.

Baca Juga: Panglima TNI tegas terhadap kelalaian prajurit gunakan senjata

Ia memastikan bahwa apa yang dilakukan SF tidak ada kaitannya dengan PSI. Tindakan tersebut di luar kepartaian dan merupakan perbuatan pribadi yang dilakukan oleh SF. Ia mendukung adanya proses hukum terkait penyebaran informasi hoaks tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Aston Villa Bantai Manchester United 2-1

Senin, 22 Desember 2025 | 06:00 WIB

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
X