SLEMAN (harianmerapi.com) - Pemain naturalisasi, Fabiano Beltrame hanya betah tiga bulan memperkuat PSS Sleman. Bek 38 tahun yang didatangkan dari Persib Bandung di awal Piala Menpora 2021 lalu itu kini mengakhiri kontraknya dengan PSS. Manajemen PSS kecewa berat dengan perilaku Beltrame.
Padahal durasi kontraknya cukup panjang karena diproyesikan menjadi pemain utama musim depan.
"Alasannya keluarga. Jelas kami kecewa karena dia masuk proyeksi musim ini. Kami tidak sembarangan mengontrak pemain. Tapi sesuai regulasi, kalau apabila semua prosedur sudah dipenuhi Beltrame kami tidak bisa menahannya lagi," beber Direktur Utama (Dirut) PT Putra Sleman Sembada (PSS) Marco Gracia Paulo, Jumat (25/6) petang.
Gelagat Beltrame mengakhiri kontrak sebenarnya dimulai sejak bulan lalu. Ia tidak datang ke Indonesia ketika pelatih PSS, Dejan Antonic, mengumpulkan pemain lalu memulai program latihan.
Ia juga tak kunjung kembali ketika Bagus Nirwanto dan kawan-kawan menggelar pemusatan latihan di Jakarta. Absennya Beltrame bahkan memperkuat isu bahwa pemain yang mulai meniti karier di liga Indonesia bersama Persela Lamongan tahun 2007 itu hijrah ke Persis Solo.
Sementara itu manajemen PSS kerap mengirim notifikasi, mengingatkan Fabiano untuk melaksanakan tanggung jawab kepada klub dengan memberikan ganti rugi sesuai dengan ketentuan yang ada dalam kontrak.
"Karena dia tidak mengikuti latihan seperti pemain lainnya, makanya dia pun wajib bertanggung jawab atas hal itu. Begitu juga saat dia mengakhiri kerjasama lebih awal. Fabiano pun akan segera memenuhi ketentuan tersebut sesuai dengan kontraknya," tegas Marco.