CIKARANG (harianmerapi.com) – Manajemen PSS Sleman berang dengan pernyataan mantan pemainnya, Guilherme Batata. Bermula dari keluhan Batata di instagram pribadinya yang menuduh PSS enggan menerbitkan surat keluar atau Exit Permit Only (EPO) visa sehingga ia belum bisa bergabung dengan Persela Lamongan.
"Saya tidak mengerti apa masalah manajemen PSS dengan saya. Saya ingin bermain di tim lain, tapi terkendala oleh proses EPO visa yang tidak segera diurus oleh PSS," tulis Batata di Instagram Story-nya.
Manajemen pun gerah. “Saya kecewa karena Batata tidak cek terlebih dahulu bagaimana situasi yang sebenarnya. Jika Batata menyatakan sudah kontak manajemen, perlu diklarifikasi kepada siapa dia melakukan kontak tersebut,” ujar Direktur Utama PT PSS, Marco Gracia Paulo, di Jakarta, Rabu (16/6) malam.
Pernyataan Batata itu sama sekali tidak benar. Bahkan permohonan dari yang bersangkutan baru diterima manajemen PSS pada Selasa (15/6). “Manajemen PSS baru menerima permohonan mengenai proses ini dari pihak lain yang mengklaim sedang membantu Batata pada Selasa (15/6) sore,” tambahnya.
“Permintaan itu diajukan lewat staf PSS dan langsung diurus. Dan per Rabu (16/6), prosesnya bahkan sudah berjalan di Imigrasi Yogyakarta,” urai Marco seperti dilansir laman resmi PSS.
PSS tidak pernah menahan atau menghambat, justru manajemen PSS membantu supaya proses berjalan cepat. Bahkan masih ada persyaratan dokumen yang belum dilengkapi oleh perwakilan Batata.
Manajemen PSS sangat menyayangkan sikap Batata tersebut yang bukan hanya memprovokasi, tapi menyebarkan berita yang tidak sesuai fakta dan menyesatkan kepada publik dan tentu saja merugikan PSS.
