YOGYA (HARIAN MERAPI) - Sudah memulai aktivitas pada minggu ini, PSIM Yogya mulai mempertimbangkan rencana melakukan uji coba sebelum mengarungi lanjutan kompetisi Liga 2 musim 2020 bulan Oktober mendatang. Dengan waktu persiapan sekitar satu bulan, tim pelatih berencana untuk melakukan uji coba minimal 5 kali.
Menurut Pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro, uji coba yang diperkirakan pihaknya sekitar 5 hingga 7 kali uji coba sebelum mengikuti kompetisi. “Kalau rencana saya sebenarnya ya sekitar 5 sampai 7 kali uji coba. Inginnya ya dengan tim satu level. Tapi kita lihat nanti bagaimana izinnya. Dengan kondisi seperti ini, kan ada pertimbangan apakah bisa atau tidak,” terangnya, kemarin.
Melihat kondisi saat ini, skuad Laskar Mataram memang sulit untuk melakukan uji coba dengan tim selevel. Namun, Yoga Pratama dan kawan-kawan malah memiliki peluang besar untuk beruji coba dengan tim Liga 1.
Hal itu tak lepas karena beberapa tim yang kini berkandang di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), seperti Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, Bali United, Persija Jakarta dan PSM Makassar, belum lagi Barito Putera yang menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta.
Terkait kemungkinan uji coba dengan tim Liga 1, Seto pun menaruh harapan. “Ya sebenarnya kesempatan bagus kalau bisa uji coba dengan tim Liga 1. Apalagi kan mereka TC di Yogya. Tapi ya tergantung bagaimana komunikasi dan jadwal yang dimiliki masing-masing tim saja nanti,” bebernya.
Sementara itu, pada sesi latihan yang dilakukan di Lapangan Tamanan, memang terdapat tambahan beberapa pemain yang bergabung. Mereka diantaranya, Benny Wahyudi, Purwaka Yudi, Ahmad Baasith, Tegar Pangestu, Slamet Budiono, Sandy Firmansyah dan Dwi Rafi Angga.
“Saya tidak melihat fisik pemain satu per satu ya. Kita menilai secara keseluruhan fisik pemain memang terjaga. Namun untuk kondisinya memang belum sesuai harapan. Artinya, tetap butuh untuk ditingkatkan. Setidaknya pemain sudah menjaga kebugaran dengan latihan mandiri, tinggal ditingkatkan agar kondisinya merata atau relatif sama lah dengan yang lain,” kata Seto.