SLEMAN (HARIAN MERAPI) - PSS Sleman mendapat kabar baik jelang pertandingan pekan ke-22 Liga 1. Tim tamu yang akan mereka hadapi Jumat (18/9) di Stadion Maguwoharjo Sleman sedang dalam kondisi buruk. Semua pemain mogok latihan karena diduga mengalami keterlambatan gaji. Banyak yang beranggapan bahwa tim tamu akan bermain setengah hati saat melawan Laskar Sembada andai permasalahan mereka selesai.
Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro enggan mengomentari kondisi tim lawan. Ia menegaskan tidak akan mengurangi porsi latihan maupun taktik dan strategi melawan Kalteng Putra yang datang dalam kondisi karut.
"Saya selalu katakan begini, saya tidak peduli bagaimana tim lain. Kami hanya berpikir bagaimana caranya bisa cetak gol dan menang, juga merapikan permainan. Tim yang datang ke sini (Sleman) saya bilang ke anak-anak jangan pernah dianggap remeh seperti apapun kondisinya. Mentalitas harus tetap sama, bahkan naik," tegas Seto, Minggu (13/10).
Tiga angka belum pasti di depan mata. Lagipula PSS selalu tampil kurang greget di kandang sendiri. PSS mendapatkan 17 poin saat berstatus tandang dan 15 poin saat bermain di kandang yang didapat dari tiga kemenangan, enam imbang, dan sekali kalah. Sementara saat bertamu ke tim lain, Yevhen Bokhasvili dan kawan-kawan mampu meraih lima kemanangan, dua hasil imbang, dan lima kali kekalahan.
"Dari hasil evaluasi, mereka (pemain) ada beban ketika main di depan pendukung sendiri. Saya temui mereka lalu berungkali bilang jadikan itu motivasi agar tampil maksimal," sambung pelatih berlisensi AFC Pro itu.
Para pemain sendiri punya harapan seperti Seto, di mana bisa memperbaiki laga kandang mereka. Kalteng Putra sendiri jadi momen bagus untuk membungkam kritik tentang buruknya permainan kandang mereka.
Bagus Nirwanto, kapten PSS, selalu minta pemain memberikan yang terbaik dan menjadikan dukungan puluhan ribu fans di Stadion Maguwoharjo sebagai motivasi "Termasuk lawan Kalteng Putra, kami harap kami bisa bermain maksimal dan diberi kepercayaan sama pelatih," harap Bagus.