SLEMAN (MERAPI) - Laga pekan ke-5 Liga 1 Indonesia yang mempertemukan tuan rumah Persija Jakarta dengan PSS Sleman, Rabu (3/7) mendatang tidak akan seperti laga biasa. Kedua tim mengusung misi sama yaitu mencetak kemenangan.
Para pemain PSS mulai terbakar dan tidak sabar mempermalukan Persija yang tengah mengalami krisis kepercayaan diri. Sejumlah pemain Laskar Sembada bahkan mulai mengirim sinyal ke penggawa Persija bahwa mereka akan memberi kekalahan ketiga yang menyakitkan.
Setelah Yevhen Bokhasvili yang menargetkan gol ke gawang Persija, sinyal lain dikirim Asyraq Gufron. Pemain yang sukses menggantikan peran Purwaka Yudi sebagai tandem Alfonso de La Cruz di lini belakang ini mau mematikan penyerang Persija Marko Simic dalam pertandingan.
Nama besar Simic bagi Gufron tidak menakutkan meski banyak media yang menjulukinya predator di depan gawang lawan. Label Simic itu malah jadi motivasinya sebagai ajang pembuktian diri pantas dipilih sebagai pemain utama di PSS. "Saya akan matikan Simic karena dia bagi saya adalah motivasi untuk tampil lebih baik," tegas eks penggawa Persis Solo tersebut.
Para pemain memang cukup percaya diri menghadapi Persija, apalagi tim pelatih sudah membeberkan kelemahan dan kekuatan tim besutan Julio Banuelos itu. Bahkan tim sudah mulai masuk materi strategi untuk menghentikan gaya bermain Persija. Gufron membeberkan bahwa tim pelatih memberi informasi bahwa Persija kerap memanfaatkan pemain sayap kencang membangun serangan.
Ia menegaskan bek sayap PSS seperti Bagus Nirwanto atau Derry Rachman tidak kalah kencang dengan para pemain sayap Persija lainnya. Di sisi lain, Gufron tidak menampik bahwa krisis di Persija menambah motivasi tim mempermalukan mereka.
"Mereka (Persija) punya pemain berpengalaman dengan lini sayap yang kencang. Kami juga bisa memanfaatkan hasil buruk yang diraih Persija," sambungnya.
Pelatih kepala PSS, Seto Nurdiyantoro, enggan mengirimkan sinyal ke Persija. Ia juga meminta para pemain lebih rendah hati dan tidak terlalu percaya diri karena bisa menjadi bumerang dalam pertandingan. Namun Seto melihat psywar itu hal yang biasa di dunia sepakbola. Saat ini tim pelatih juga terus menganalisis gaya permainan Persija yang sedikit berbeda ketika ditangani Ivan Kolev di awal musim dengan Julio Banuelos.