JAYAPURA (MERAPI) - Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro mengungkapkan bahwa skuad asuhannya punya motivasi tersendiri untuk meraih hasil imbang 1-1 ketika menghadapi tuan rumah Persipura Jayapura dalam laga lanjutan Shopee Liga I Indonesia di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Jumat (31/5) malam.
"Jadi, ini tentang spirit dan motivasi atau kemauan pemain, sebenarnya kami cukup riskan karena ada beberapa pemain yang kurang fit, tapi hasilnya bagus," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa para pemain banyak belajar dari kekalahan 0-2 ketika laga uji coba di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta pada beberapa pekan lalu.
"Meski datang dengan 16 pemain dengan kondisi kurang fit, kami telah antisipasi lebih awal dan kami pelajari pada laga sebelumnya saat Persipura kalahkan kami di Maguwo, makanya kami lebih banyak bertahan dan kita coba untuk serangan balik, jadi kita minim peluang, tapi maksimal hasilnya," katanya.
Pada babak pertama, kata dia, sengaja formasi bertahan yang diturunkan dengan pola 4-3-2-1 sehingga minim peluang dan malah kebobolan.
Tetapi memasuki babak kedua, setelah belajar dari babak pertama dan melihat bahwa tim Persipura bermain bukan seperti di Maguwoharjo, pola tersebut diubah ke 4-3-3 dan ternyata hasil yang didapatkan lebih baik.
"Setelah kemasukan, saya mengubah pola dari 4-3-2-1 ke 4-3-3 sehingga kita lebih terbuka dan lebih banyak improvisasi dari pemain, dua gelandang yang saya diawal kita dorong kedepan, jadi untuk kreasinya lebih banyak disana dan terjadilah gol," katanya.
