SLEMAN (MERAPI) - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, minta kepada manajemen agar lekas memutuskan nasib dua pemain asing, Guileherme Batata dan Yevhen Bokhasvili. Keduanya sendiri sudah berlatih bersama namun belum mendapat kontrak tertulis dari manajemen. Seto butuh kepastian agar pemain yang bersangkutan merasa nyaman dan mau mengikuti materi yang sudah ia siapkan.
Jika terlalu lamban, bukan tidak mungkin para pemain berlatih seadanya dan berdampak pada performa tim. "Saya minta kepastian. Harus segera ada kepastian mau dikontrak atau tidak. Keputusan itu harus cepat agar pemain merasa nyaman saat latihan," tegas Seto.
Tim Pelatih sendiri belajar dari hengkangnya Rangga Pratama setelah tidak mendapat kepastian kontrak. Padahal eks kiper Sriwijaya itu direkomendasikan tim untuk mengisi kiper ketiga PSS. Seto mencontohkan Batata yang kemarin sudah mulai berlatih. Batata mendapat lampu hijau dari Seto meski fisiknya belum bisa mengejar para pemain lain. Bahkan ia juga mendapat kepercayaan turun dalam laga uji coba melawan DIY-Jateng Selection.
Manajemen sendiri masih menunda waktu kontrak dengan alasan sama, menunggu CEO PT PSS, Soekeno. "Pak Keno baru hari ini (kemarin) datang dari Jepang. Mungkin besok (hari ini) baru ada kepastian. Kalau semua sudah lengkap saya kira tidak perlu cari pemain lagi," kata Manajer PSS, Retno Sukmawati.
Di sisi lain tim pelatih juga mengajukan pinjaman pemain ke klub Liga 1. Retno sendiri sudah melayangkan surat peminjaman pada klub Liga 1 yang lagi-lagi enggan ia sebutkan namanya. Rencananya pemain ini bakal jadi pelapis Bagus Nirwanto. Selain bek kiri Seto juga berniat mendatangkan pemain lokal di posisi depan sebagai pesaing Rudi Widodo.
Sayang manajemen tetap bersikukuh menyebut nama pemain bersangkutan. "Untuk bek kiri opsinya peminjaman sedangkan striker lokal kami belum bisa memutuskan opsi. Saat sudah datang ke sini akan kami perkenalkan," sambung Retno.
Sementara untuk hasil pertandingan uji coba melawan DIY-Jateng Selection, Seto mencatat beberapa kekurangan yang masih terlihat di tubuh tim. Meski menang tiga gol tanpa balas, Seto melihat para pemain masih terkendala faktor fisik. Sebelum bertanding, tim memang tengah memprogramkan latihan fisik ke pemain. Situasi semacam ini cukup penting untuk simulasi kompetisi di Liga 1 saat bertandang ke kandang lawan.
"Selain itu kami juga belum bisa memanfaatkan momentum seperti momen bertahan lalu melakukan serangan balik," beber Seto.
