SLEMAN (MERAPI) - Manajemen dan PT Putra Sleman Sembada (PSS) tampaknya masih nyaman main rahasia dari Sleman Fans. Setelah informasi soal perekrutan pemain tak jelas, kini giliran hasil tes medis yang dirahasiakan. Seperti diketahui dua legiun anyar PSS, Rudi Widodo dan Guilherme Batata telah menjalani tes medis sejak Senin (25/3) kemarin namun hasilnya ditutup-tutupi.
Dokter tim, Hernawan Koco Sungkono mengaku telah mengirimkan hasil tes medis ke manajemen. Namun ketika dikonfirmasi ke manajemen, Manajer PSS, Retno Sukmawati mengaku belum banyak mendapat informasi lantaran baru datang dari tanah suci.
Spekulasi bahwa keduanya batal direkrut muncul ke permukaan. Isu tersebut menebal lantaran publik mulai mendapat informasi soal catatan dua pemain sebelum tes medis. Batata dihukum satu tahun tak boleh memperkuat klub di Liga India usai meludahi wasit sementara Rudi Widodo dianggap sudah cukup uzur. Sempat trial di Persela Lamongan Januari 2019 lalu Rudi tidak menarik hati Aji Santoso. Keduanya, termasuk striker asing Ukraina, Yevhen Bokhasvili juga belum mendapat kejelasan kapan akan menandatangani kontak. Manajer PSS, Retno Sukmawati un hanya bicara kemungkinan soal kontrak ini. "Mungkin setelah Pak Keno pulang baru tanda tangan kontrak. Semua yang tes medis sedang kami bicarakan saat ini," katanya.
Jika gagal dikontrak, manajemen dan PT kembali mengecewakan tim pelatih. Sebelumnya tim pelatih kecewa berat setelah kiper eks Sriwijaya FC, Rangga Pratama hengkang lantaran tak mendapat kejelasan kontrak. Seto Nurdiyantoro, pelatih kepala PSS, bahkan cukup percaya diri Batata dan Rudi bakal dikontrak saat menjelaskan bahwa tak butuh lagi pemain asing berpaspor Asia. Sayangnya dasar analisis Seto terhadap Batata, khususnya, hanya dari video. "Soalnya Brian (Brian Fereira) sudah punya paspor Asia. Kami enggak mengambil pemain Asia jadinya. Soalnya saya lihat permainannya (Batata) di video cukup oke," kata Seto singkat.
Saat belum jelasnya kontrak Rudi Widodo, Yevhen, dan Batata, tim pelatih sudah minta manajemen menambah pemain. Seto ingin menambah kedalaman skuad dengan mendatangkan pemain berposisi bek kiri dan sayap. Padahal di posisi bek kiri sudah ada dua nama yakni pemain senior Jajang Sukmara dan Derry Rahman. Di Piala Presiden kemarin Jajang dan Derry main bergantian. Adanya tambahan pemain berposisi bek kiri ini terkesan membuat talenta keduanya mubazir meski dalihnya bakal membuat pemain makin kompetitif. "Bek kiri memang sudah ada tapi butuh bek kiri lagi kalau bisa yang mampu beroperasi di kanan juga," katanya.
Sedangkan permintaan pemain sayap masih masuk akal karena PSS saat ini belum punya pemain sayap eksplosif minimal seperti Rifal Lastori. Arsyad Yusgiantoro punya cedera kambuhan sedangkan Rangga Muslim belum maksimal saat beberapa kali turun di Piala Presiden. Seto sempat mencoba Haris Tuharea dan Derry Rahman mengisi pos ini namun juga tak memikat. Andai Rudi Widodo dikontrak, pemain berusia 35 tahun itu tak lagi punya kecepatan seperti 10 tahun lalu. Namun Manajemen sendiri disebutnya sudah berkomunikasi dengan pemain yang diinginkan. "Manajemen sudah berkomunikasi dengan pemain yang diincar. Termasuk pemain sayap, sudah ada komunikasi antarmanajemen," sambung pelatih asal Kalasan itu.
Manajemen dan PT yang lamban merespon kontrak, perekrutan pemain yang biasa-biasa saja dibanding tim promosi lain seperti Kalteng Putra, ditambah tertutupnya informasi membuat studi banding ke luar negeri yang dilakukan PT sia-sia. PT beberapa kali melakukan studi banding pengelolaan tim ke luar negeri seperti ke kandang Bayern Munich di Jerman atau di Inggris. Begitu juga dengan informasi yang Seto berikan ketika menimba ilmu di Spanyol tak ada perubahan dalam tubuh manajemen. Salah satu contoh kegagalan adalah membuat timeline perekrutan pemain.