"Yang kedua kami ingin mencapai final dan itu juga tercapai. Sekarang kami ingin membawa Piala AFF U-22 ke Indonesia," tambahnya.
Indra menilai bahwa timnya memiliki ketimpangan waktu beristirahat hanya satu hari menyongsong laga semifinal, lebih pendek dibandingkan dua hari milik Vietnam, "Tapi kami merespon permainan mereka dengan tepat," kata mantan pelatih Timnas U-19 itu.
"Walaupun secara keseluruhan kita bermain kurang maksimal, tapi Alhamdulillah dapat gol yang luar biasa," ujar dia meneruskan.
Sedang pelatih Vietnam U-22, Nguyen Quoc Tuan, mengkambinghitamkan kepemimpinan wasit Thant Zin Oo atas kekalahan mereka. Padahal dalam laga yang diwarnai banyak kontak fisik dan pelanggaran tersebut, wasit asal Myanmar itu sudah memberikan enam kartu kuning kepada para pemain Indonesia.
Quoc Tuan merasa Vietnam seharusnya mendapatkan banyak pelanggaran di dalam kotak penalti Indonesia, terutama pada babak kedua. "Yang pertama wasit selalu membela Indonesia, kami punya banyak situasi di dalam kotak penalti, tapi wasit tidak melakukan apa-apa atas itu. Tidak ada pelanggaran bagi Indonesia di dalam kotak penalti mereka," kata Quoc Tuan dalam jumpa pers purnalaga. (*/Nef)
Sumber: Antara