HARIAN MERAPI - Kelompok suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) memutuskan untuk tidak mendampingi tim di BRI Liga 1 selama bulan September 2022.
Dengan keputusan BCS yang bertajuk 'Tarik Diri' ini berarti PSS Sleman dalam empat laga BRI Liga 1 tidak akan mendapat dukungan langsung.
Empat laga PSS Sleman di BRI Liga 1 yang tidak didampingi BCS adalah dua laga kandang dan dua laga tandang.
Baca Juga: Ucapkan kata tak pantas ke Presiden Jokowi, mahasiswa di Gorontolo diamankan
Laga pertama saat BCS tidak mendampingi PSS Sleman di BRI Liga 1 adalah saat laga tandang melawan Dewa United FC di Tangerang pada Minggu (4/9/2022) malam ini mulai pukul 18.15 WIB.
Kemudian laga kandang BRI Liga 1 yakni saat PSS Sleman menjamu Persis Solo di Stadion Maguwoharjo Sleman pada Sabtu (10/9/2022).
Berikutnya BCS belum akan mendampingi PSS Sleman di BRI Liga 1 saat laga tandang melawan Persikabo 1973 pada Kamis (15/9/2022).
Laga PSS Sleman terakhir di bulan September 2022 yang belum didampingi BCS adalah laga kandang melawan Persita Tangerang pada Kamis (22/9/2022).
Baca Juga: Putri Candrawathi tidak ditahan, Fadli Zon: bukti catatan diskriminasi hukum yang nyata
Aksi 'Tarik Diri' BCS ini dikarenakan kurang dari sebulan, sudah dua korban dari BCS meninggal dunia akibat kasus pengeroyokan salah satu kelompok suporter.
“Kami sangat menghormati keputusan tarik diri yang dilakukan oleh BCS. Mengingat sepertinya kami dan pihah-pihak terkait juga harus mengambil refleksi lebih atas rentetan peristiwa yang terjadi kurang dalam sebulan,,” ujar direktur utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Andywardhana di Omah PSS, Sleman, Sabtu (3/9/2022).
“Teman-teman BCS akan menarik diri dalam empat laga ke depan PSS yaitu dua laga tandang melawan Dewa United FC dan Persikabo 1973. Serta dua laga kandang melawan Persis Solo dan Persita Tangerang,” sambungnya.
Lebih lanjut, pria berkacamata ini berharap penarikan diri PSS dalam sebulan ini akan menjadi sebuah penghormatan yang layak untuk almarhum Tri Fajar Firmansyah dan Aditya Eka Putranda.
Baca Juga: Tolak kenaikan BBM, mahasiswa Mamuju duduki SPBU, minta kebijakan dievaluasi