JOGJA, harianmerapi.com - Sejumlah klub Liga 2 termsuk PSIM Jogja cukup sulit untuk mendatangkan pemain berkualitas.
Pasalnya PSIM Jogja dan klub Liga 2 lain harus bersaing dengan klub Liga 1 yang sudah punya nama besar dengan kekuatan ekonomi yang cukup baik.
Namun demikian manajemen PSIM Jogja tidak mau mengibarkan bendera putih dalam perekrutan pemain.
Baca Juga: Kontrak Dua Pemain Asing PSS Sleman Wander Luiz dan Aaron Evans Habis 30 April 2022
Proses perekrutan pemain terus berjalan, begitu juga negosiasi. Namun manajemen PSIM Jogja menjalankan proses itu dengan hati-hati, artinya tidak mau panik lalu asal pilih pemain.
"Karena targetnya jelas. Kami punya setlist pemain, tetap negosiasi. Prioritasnya ya pemain di Liga 2 atau di Liga 1 tapi kami harus bersabar selain itu kami juga terbuka dengan berbagai kemungkinan," kata CEO PSIM Bima Sinung.
PSIM Jogja tidak banyak mengubah kerangka tim. Permintaan Imran Nahumarury, pelatih anyar PSIM itu dituruti manajemen.
Bima Sinung bekerja keras mempertahankan para pilar macam Yudha Alkanza, Ahmad Baasith, Sunni Hizbullah, dan Savio Sheva.
Setelah itu manajemen baru bergerak untuk menambah kekuatan tim. Langkah manajemen sudah tepat, artinya menyesuikan kebutuhan pelatih dalam membangun tim.
Sunni Hizbullah membenarkan tepatnya langkag manajemen ini. "Saya langsung dihubungi manajemen setelah Coach Imran ingin mempertahankan kerangka tim," katanya.
Baca Juga: Untuk Kebutuhan Lebaran 2022, BRI Siapkan Uang Tunai Rp46,85 Triliun
"Saya juga tertantang untuk membawa PSIM ke Liga 1 karena musim kemarin hanya sampai semifinal," tambah Sunni Hizbullah.
Namun, tidak semua pemain akan dipertahankan atau dilepas begitu saja. Sejumlah nama masuk setlist cadangan, Arbeta Rockyawan contohnya.
