SLEMAN, harianmerapi.com - PSS Sleman disorot. Buruknya hasil di Seri 1 Liga 1 direspon suporter dan Sleman Fans dengan menuntut Dejan Antonic, Arthur Kurniawan, dan Marco Gracia Paulo mundur.
Sejumlah pertemuan digelar namun tak ada titik temu.
Terlebih saat Marco Gracia Paulo harus dilarikan ke RS karena serangan jantung usai menemui Sleman Fans di Bandung.
Situasi tambah runyam ketika PSS menggelar pemusatan latihan di Jakarta ketimbang kembali ke Sleman untuk mempersiapkan diri menghadapi Seri 2 Liga 1. Protes membesar.
Baca Juga: PSS Latihan di Jakarta, Sleman Fans Kritik Keras Manajemen
Di tengah situasi tersebut, Marco Gracia Paulo yang sebelumnya diam, angkat bicara tentang situasi di PSS.
Dia membeberkan sejumlah pertemuan yang hasilnya belum terungkap ke publik.
Pertama Marco membantah tudingan buruknya komunikasi dengan Sleman Fans.
“Banyak disebut terjadinya komunikasi yang tidak lancar antara PT PSS dengan suporter, yang mengakibatkan terjadinya gejolak, selain prestasi tim di lima laga yang tidak memuaskan. Kalau tentang komunikasi saya mesti balik agak ke belakang, waktu sebelum kompetisi dimulai,” kata Marco.
Baca Juga: PSS Pemusatan Latihan di Jakarta, Danilo: Kami Tidak Menghindari Sleman Fans
Ia mengisahkan bertemu Sleman Fans akhir Agustus lalu.
Salah satu poin pertemuan yang berlangsung selama tiga hari itu Marco memaparkan prediksi beratnya kompetisi Liga 1 dan detail strategi pada Sleman Fans karena persiapan terlambat.
Sehari berselang, Marco mengklaim bertemu lagi dengan Sleman Fans ditutup doa bersama di Omah PSS.
“Saya tidak ada di Sleman tetapi saya sudah berkomunikasi bersama perwakilan Sleman Fans dan juga beberapa teman-teman yang di-tuakan lah di Sleman," kata Marco.