YOGYA, harianmerapi.com - PSIM Yogyakarta membuka fase Grup Liga 2 dengan hasil minor.
Yoga Pratama dan kawan-kawan takluk atas PSCS Cilacap lewat gol tunggal Gideon Marshell di akhir babak pertama.
Pelatih PSIM, Seto Nurdiyantoro menyebut tiga sebab kekalahan Laskar Mataram di laga perdana.
“Kami tentu akan evaluasi. Tidak masalah,” tegas Seto, Senin (27/9/2021) petang.
Baca Juga: Produksi Tanpa Henti, Pabrik Pil Koplo Terbesar Hasilkan 420 Juta Butir Perbulan
Seto membeberkan sebab pertama adalah mental. Laga pertama dalam sebuah liga selalu berat.
Beban itu setidaknya terlihat di babak pertama. Seto membeberkan para pemain banyak melakukan kesalahan elementer.
“Pemain gugup di awal pertandingan. Gol juga di babak pertama. Di babak kedua lebih rapi, bisa mengatasi tekanan dan kita punya peluang,” sambung Seto.
Baca Juga: Cara Memasak Ala Sahabat dr Zaidul Akbar Ini Dapat Membantu Kesehatan Ginjal
Sebab kedua adalah atmosfer aneh dalam pertandingan. Faktor ini yang membuat mental pemain saat pertandingan sulit untuk dinaikkan.
Pandemi memaksa PT LIB untuk menggulirkan liga tanpa penonton. Padahal selama ini suporter menjadi faktor penting bagi PSIM.
“Suporter bisa menaikkan mental, selalu seperti itu dalam pertandingan. Tapi liga kali ini cukup aneh,” tegas pelatih yang sempat mengarsiteki PSS.
Ketiga, adaptasi pemain terhadap waktu pertandingan. Laga melawan PSCS berlangsung malam hari.
Baca Juga: Dika Pembunuh Berantai di Kulon Progo Mulai Diadili, Terancam Vonis Mati