SLEMAN, harianmerapi.com - Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 2 Agustus membuat PSS Sleman kelimpungan.
Kompetisi yang rencananya diputar akhir Agustus berpotensi kemungkinan kembali ditunda. Meski PT LIB selaku operator liga sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) belum ada jaminan kick off digelar tepat waktu.
Selain soal finansial, namun juga permainan di atas lapangan. Sebelum kembali naiknya angka positif Covid-19 yang diikuti PPKM, manajemen dan tim pelatih PSS sukses menyatukan para pemain anyar dan lama.
PSS menjadi tim yang sulit dikalahkan. Di Piala Menpora, mereka mengunci peringkat tiga setelah terseok-seok di fase grup lantaran belum menyatunya para pemain.
Baca Juga: Satpol PP DIY Kesulitan Terapkan Aturan Makan Maksimal 20 Menit saat PPKM Level 4
Namun seiring berjalannya turnamen, Irfan Bachdim dan kawan-kawan bekerja sangat keras selama latihan lalu mampu menunjukkan permainan mengesankan.
"Sekarang latihan terpisah dan chemistry yang kemarin terbangun harus dibangun lagi dari nol. Padahal semua sudah bekerja keras, persiapan kami jelang liga kemarin makin maksimal," keluh gelandang Laskar Sembada, Misbakhul Solikhin.
Namun manajemen, tim pelatih, dan pemain tidak punya pilihan lain selain mengikuti peraturan pemerintah demi menurunkan kasus positif Covid-19 di Indonesia. Latihan bersama diakhiri lalu kembali digelar secara daring seperti bulan Ramadan lalu.
Laiknya Aaron Evans, Samsul Arif, Misbakhul Solikhin juga enggan menurunkan intensitas latihan meski dilakukan secara daring. Sikap Dejan Antonic jadi alasannya.
"Kalau tidak punya keseriusan atau kerja keras selama latihan tidak akan dipilih coach Dejan. Itu jadi motivasi buat saya agar selalu bekerja keras," sambung eks gelandang Persebaya itu.
Di sisi lain bukan perkara mudah bagi tim pelatih mengembalikan kekompakan tim yang mulai terbentuk beberapa bulan lalu. Membentuknya jadi pekerjaan rumah besar bila mendapat lampu hijau untuk kembali latihan bersama.
Namun sebelum ke sana, kondisi fisik harus sesuai standar yang diinginkan pelatih. "Untuk itulah latihan mandiri ini didesain agar tidak perlu lagi latihan fisik saat sudah bisa latihan bersama," kata Danang Suryadi, pelatih fisik Laskar Sembada.