sport

PSS Sleman kecam aksi pengeroyokan suporter hingga meninggal dunia, BCS kawal kasus ini

Senin, 29 Agustus 2022 | 13:50 WIB
Unggahan BCS di akun Instagramnya soal kasus meninggalnya suporter PSS Sleman usai pertandingan melawan Persebaya Surabaya. (Instagram @bcsxpss.1976)

HARIAN MERAPI - Meninggalnya suporter PSS Sleman, Aditya Eka Putranda akibat dikeroyok oleh beberapa oknum suporter menyisakan duka bagi manajemen PSS Sleman.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aditya Eka Putranda meninggal dunia usai dikeroyok oleh beberapa oknum suporter usai menonton pertandingan antara PSS Sleman menghadapi Persebaya Surabaya, Sabtu (27/8/2022) malam.

Aditya Eka Putranda yang merupakan suporter PSS Sleman yang tergabung dalam Brigata Curva Sud (BCS) tersebut dibacok saat pulang melewati wilayah Mejing Kidul Ambarketawang Gamping Sleman, Sabtu (27/8/2022) malam.

Baca Juga: Suporter PSS Sleman meninggal usai nonton pertandingan PSS vs Persebaya, polisi sudah tangkap pelakunya

"Kami keluarga besar PSS turus prihatin dan berbelasungkawa atas meninggalnya salah satu keluarga kami dari BCS yaitu saudara Aditya," kata Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Andywardhana di Omah PSS, Sleman seperti dilansir laman resmi klub, Minggu (28/8/2022).

"Kami sangat menyesalkan dan mengecam kejadian ini kembali terulang serta akan mengawal hingga tuntas sampai pelaku diberikan hukuman yang setimpal,” lanjutnya.

“Tidak ada yang lebih berharga dari sepak bola daripada nyawa itu sendiri," tambahnya.

"Tentu menjadi suatu impian dari kita semua dari PSS saya rasa juga dari klub lain bahwa rivalitas itu hanya ada di lapangan selama 90 menit, lalu setelah itu kita tetap sebagai suatu keluarga dan juga menjunjung tinggi sportifitas,” sambungnya.

Baca Juga: Kebakaran di Cakung hanguskan 40 rumah, ini penyebabnya

Dari informasi terakhir pihak kepolisian, pelaku pengeroyokan sudah tertangkap dan polisi sedang mendalami kasus tersebut.

“Dari kejadian sebelumnya, saya sudah tidak ingin ini terjadi kembali. Membayangkan bagaimana orang tuanya melepas anaknya untuk mendukung kebanggan dan ternyata ia tidak pernah kembali membuat hati saya sangat teriris,” urainya.

“Siapapun pelakunya, semoga pihak kepolisian bisa memberikan hukuman yang setimpal. Saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi dan menjadi pembelajaran untuk kita yang cukup mahal,” ungkapnya.

Menurut Andy, sapaan akrabnya, berharap agar dari kejadian ini, suporter sepakbola di seluruh Indonesia bisa sadar dan hal serupa seperti ini tidak perlu terjadi lagi.

Baca Juga: Status Gunung Anak Krakatau Siaga Level III, masyarakat dilarang mendekat kawah aktif

Halaman:

Tags

Terkini

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB