sport

Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Atraksi Kearifan Lokal yang Menyedot Perhatian Dunia

Senin, 21 Maret 2022 | 18:45 WIB
Pawang hujan Rara Isti Wulandari melakukan ritual saat hujan mengguyur Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). Start balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia sempat diundur dari jadwal semula karena cuaca buruk. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

JAKARTA, harianmerapi.com - Kehadiran pawang hujan di gelaran MotoGP Mandalika 2022 mendapat perhatian khusus dari masyarakat.

Kehadiran pawang hujan dengan panggilan Mbak Rara itu memang mampu membetot perhatian para pennton MotoGP, baik yang di Mandalika maupun menonton dari rumah.

Pro-kontra pun muncul seiring dengan "penampakannya" yang mencolok di lintasan balapan dengan segala perlengkapannya.

Baca Juga: Video Pawang Hujan Sukses Hentikan Hujan di MotoGP Mandalika Viral di Twitter, Mbak Rara: Mau Benci Saya Boleh

Namun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memiliki penilaian tersendiri terhadap peristiwa tersebut.

Menurutnya, pawang hujan MotoGP Mandalika 2022 yang jadi perbincangan di media sosial adalah bagian dari atraksi kearifan lokal yang menarik perhatian.

"Ini bagian dari atraksi kearifan lokal, budaya yang bisa menjadi daya tarik tersendiri. Tapi tentunya Allah SWT yang tentunya berkehendak balapan tertunda 1 jam dan bisa terlaksana. Ini jadi momen yang berkesan bukan hanya pembalap tapi juga masyarakat Indonesia," ujar Sandiaga dikutip dari keterangan resmi, Senin (21/3/2022).

Baca Juga: Prilly Latuconsina Merasa Tertantang untuk Menjadi Produser

MotoGP Mandalika 2022 digelar Pertamina Mandalika International Street Circuit selama tiga hari mulai dari 18 hingga 20 Maret 2022. Namun di puncak pelaksanaan, tepatnya jelang race kelas MotoGP, hujan deras mengguyur area sirkuit yang membuat balapan terpaksa ditunda.

"Tadi kita lihat race berjalan lancar, namun tentunya kita juga sangat bersyukur karena hujan yang sempat menunda start akhirnya mereda berkat doa dari setiap dan akhirnya kita melihat race yang sangat menarik," kata Sandiaga.

Menparekraf mengungkapkan, saat hujan pihak pelaksana langsung melakukan koordinasi. Dan setelah melihat data-data yang ada maka diputuskan balap ditunda selama 1 jam.

Baca Juga: Menegangkan, Ini Detik-detik Polisi Menyelamatkan Ibu Muda di Bantul Coba Bunuh Diri dengan Potong Urat Nadi

Karena selain trek yang basah, yang dikhawatirkan dalam kondisi itu adalah jarak pandang atau pembalap.

"Jadi terus terang saat hujan kami berkoordinasi kami memastikan bahwa gelaran ini harus sesuai dengan kaidah keselamatan bagi para riders dan juga keselamatan seluruh kru," ujar Sandiaga.

Di tengah hujan, ada satu momen yang menarik perhatian. Yakni ketika Presiden Joko Widodo turun ke Pit Lane dan menyapa masyarakat untuk memberikan semangat.

"Saat itu Presiden ambil keputusan untuk tetap melanjutkan prosesi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dan Alhamdulillah, setelah dikumandangkan, hujan mulai reda dan race bisa dimulai," kata Sandiaga.

Baca Juga: Kejam, Pencabulan Ayah Terhadap Anak Kandungnya Hingga Tewas, Polisi: Terpengaruh Video Porno

"Jadi menurut saya rasa keputusan strategis seperti itu yang akhirnya membawa satu kepastian, kejelasan, dan memberikan juga semangat kepada para penyelenggara bahwa kita berkomitmen dalam menyelenggarakan event ini," ujar Sandiaga.

Hingga akhirnya hujan reda dan pihak penyelenggara memutuskan balap bisa kembali dimulai. Pembalap pun mengaku terkesan dengan kondisi tersebut.

"Saya berbicara dengan beberapa pembalap, ini adalah pengalaman pertama mereka. Selain pertama kalinya balap di trek Mandalika, tapi juga balapan dalam keadaan hujan seperti ini. Ini pengalaman yang sangat berkesan buat mereka," ujarnya.*

Tags

Terkini

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB