SOLO, harianmerapi.com - Di atas kertas PSIM Yogyakarta bermaterikan pemain yang lebih mentereng dan berpengalaman dibanding Hizbul Wathan.
Namun di leg pertama Grup C Liga 2, HW memberi Laskar Mataram pelajaran.
HW tahu dipandang sebelah mata. Mereka main lebih kompak, sabar, dan memainkan sepakbola selama 90 menit lalu mencuri gol di akhir pertandingan yang memaksa pertandingan berakhir seri.
Kedua tim akan bertemu di putaran kedua di Stadion Manahan Solo, Senin (8/11/2021) mulai pukul 18.15 WIB.
Baca Juga: PSSI Laporkan Dugaan Pengaturan Skor. Menpora : Semoga Menjadi Efek Jera Agar Tidak Terulang Lagi
“Kami sudah belajar dari pertandingan pertama. Kami sudah evaluasi dan besok harus menang,” tegas Aditya Putra Dewa, bek kiri PSIM.
PSIM memang harus menang untuk memperbesar asa ke babak 8 besar. Seri atau kalah berati tamat karena posisi di klasemen sementara tidak menguntungkan.
Skuad besutan Seto Nurdiyantoro itu duduk di peringkat empat, beda dua poin dengan Persijap di posisi tiga dan empat angka dengan PSCS di peringkat dua.
Namun mereka dikuntit AHHA PS Pati di posisi lima dengan lima angka. Di pekan ke-7 besok, Persijap akan menjalani partai berat melawan Persis sementara AHHA ditantang PSCS.
Baca Juga: Jatuh dari Pohon Mahoni, Kakek Ditemukan Tewas di Kebun
Secara matematis PSIM akan kembali naik ke posisi tiga jika menang atas HW dan Persijap seri atau takluk dari Persis Solo.
Kemenangan juga bisa membuat mereka memangkas selisih angka dari PSCS dengan catatan tim yang dibesut Frans Sinatra Huawe itu meraih hasil minor lawan AHHA PS Pati.
“Sejujurnya saya tidak ingin bergantung pada hasil tim lain. Kita harus main bagus tiap pertandingan dan berusaha memenanginya,” tambah Seto Nurdiyantoro.
Jelang pertandingan, kondisi kedua tim kurang baik. Badai cedera menghantam PSIM. Beny Wahyudi hamstring. Sunni Hizbullah menyusul seniornya itu karena cedera otot.