HARIAN MERAPI - PSS Sleman harus mengubur asa finish di papan atas BRI Liga 1 musim ini.
Target PSS Sleman berubah, menjauh dari zona merah BRI Liga 1 setelah menelan lima kekalahan beruntun menjadi target realistis.
Manajemen, pelatih, pemain, dan ofisial PSS Sleman bertekad mengakhiri rekor buruk di BRI Liga 1 itu.
Tekad yang akan mereka perlihatkan saat melawan Bhayangkara FC pada lanjutan BRI Liga 1, Senin (6/3/2023) lusa.
“Kami punya ambisi untuk memperbaiki ini dan kami akan mencobanya. Kami harus berjuang,” kata pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro.
PSS memang mencetak rekor baru di liga. Mereka kalah lima kali beruntun.
Fakta itu sejauh ini menempatkan mereka sebagai tim yang paling sering menelan kekalahan.
Baca Juga: Polres Sukoharjo ungkap dua kasus aborsi dilakukan mahasiswa kos, hamil di luar nikah
Kim Jeffrey Kurniawan dan kawan-kawan menelan 16 kekalahan dari 28 pertandingan, lebih banyak dari RANS yang menjadi juru kunci klasemen sementara.
Rekor buruk lainnya adalah PSS menjadi tim dengan pertahanan terburuk ke-3 di liga setelah RANS dan Barito Putera.
Mereka sudah kemasukan 43 gol dalam 28 laga. Seto sendiri mengakui pertahanan mereka jauh lebih lemah dari putaran pertama.
Dua gol cepat dari Persikabo di pertandingan terakhir jadi contohnya.
Baca Juga: Legiun asing Bima Perkasa masuk kategori Leaderboards IBL 2023, hari ini hadapi Bali United di Solo