Menurutnya, potensi besar atlet muda di daerah ini tumbuh berkat banyaknya turnamen lokal yang menjadi wadah pengembangan.
Namun, ia menegaskan bahwa atlet dari luar Jawa juga memiliki potensi besar yang belum tergarap optimal.
"Panahan merupakan cabang olahraga prioritas nasional. Karena itu, PB Perpani berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan penyelenggaraan turnamen di seluruh Indonesia."
"Jika turnamen tidak merata, kesempatan atlet muda untuk berkembang akan sangat terbatas," jelas Razak
Di sisi lain, Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan Kejurnas tahun ini.
Baca Juga: Berkat dukungan BRI, UMKM teh asal Bogor naik kelas, tembus pasar global, begini kisah suksesnya
Ia berharap turnamen ini bisa menjadi inspirasi lahirnya kompetisi-kompetisi panahan lain di berbagai daerah, agar masyarakat lebih dekat dengan olahraga ini.
Menurut Yoppy, menjaga ekosistem panahan sejak usia dini adalah langkah penting untuk memastikan regenerasi atlet berjalan baik.
"Kami mendukung penuh langkah PB Perpani. Memberi panggung bagi atlet muda adalah investasi jangka panjang demi kejayaan panahan Indonesia di masa depan," katanya.
Yoppy juga menekankan pentingnya membuat ajang seperti Kejurnas bukan hanya sebagai tempat bertanding, tapi juga pengalaman berharga yang membekas dalam perjalanan atlet.
"Kami ingin mereka punya cerita seru tentang kompetisi ini, agar semakin mencintai panahan dan berkomitmen pada olahraga ini," tambahnya.
Dominasi Jawa Tengah selama empat tahun berturut-turut memang layak diapresiasi, tetapi lebih dari itu, keberhasilan ini menunjukkan bahwa sistem pembinaan yang tepat dan lingkungan kompetitif yang sehat bisa melahirkan juara sejati.
Seperti pesan Martin, kemenangan ini bukan akhir perjalanan, melainkan langkah awal menuju panggung dunia. *