sport

PON 2024, sebuah catatan

Sabtu, 14 September 2024 | 10:25 WIB
Suasana pertunjukan kembang api pada pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Senin (9/9/2024). Perhelatan olahraga empat tahunan yang berlangsung 9-20 September 2024 tersebut mengangkat tema Bersatu Kita Juara. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Karena menyadari kompleksitas saat menyelenggarakan acara besar olahraga, yang selalu membutuhkan dana besar dan penglibatan total semua pemangku kepentingan serta masyarakat, badan-badan olahraga global itu selalu menentukan tuan rumah ajang akbar olahraga, tiga periode atau 12 tahun, sebelum ajang akbar olahraga itu diselenggarakan.

Dengan cara itu, tuan rumah memiliki kesempatan lebih lama dalam menyiapkan acara olahraga yang bebas dari keluhan, atau setidaknya tidak banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Cara seperti itu ada baiknya diadopsi oleh Indonesia, dalam menentukan tuan rumah PON.

Dengan memiliki waktu yang lebih panjang, daerah memiliki waktu yang cukup dan layak untuk menyelenggarakan PON sebaik-baiknya.

Tapi ini juga harus dibarengi dengan perubahan pola pikir mengenai bagaimana daerah memandang dan memperlakukan PON.

Baca Juga: 7 rekomendasi biro travel umrah dan haji di Yogyakarta, semua memiliki keunggulan yang penting diketahui

PON sudah saatnya dipandang sebagai hajat daerah dan masyarakat di daerah itu, bukan lagi cuma berkaitan dengan kinerja pejabat atau pemerintahan daerah pada masa ajang itu akan dan tengah dilangsungkan.

Dengan kesadaran itu, peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan pemerintahan daerah seperti suksesi pemimpin daerah karena Pilkada, tidak mempengaruhi penyelenggaraan PON sehingga acara ini tetap diadakan sesuai jadwal, memuaskan semua kalangan, dan memenuhi semua standar yang sudah dijanjikan.

Lain dari itu, tak boleh lagi ada anggapan bahwa pejabat yang saat sebelum PON digelar tapi sudah tak lagi memegang tampuk kekuasaan ketika PON digelar, beranggapan bahwa penyelenggaraan PON bukan lagi kerja dan tanggung jawab mereka.

Sebaliknya, pimpinan daerah penggantinya tidak merasa bahwa acara olahraga nasional itu bukan tanggung jawabnya hanya karena merasa tidak ikut menentukan.

Baca Juga: Inilah para pemenang Samsung Innovation Campus Batch 5

Dalam kaitan ini, penting adanya estafet kebijakan, kewenangan dan komunikasi politik antar pejabat serta pemangku kepentingan di daerah, bahwa sejak awal PON diperlakukan sebagai hajat dan agenda besar daerah itu yang tak ada kaitannya dengan proses suksesi politik.

Audit sejak dini

Perubahan pola pikir itu sangat perlu guna menghindari apa yang diduga publik terjadi pada PON Aceh-Sumatera Utara 2024 ini, sampai-sampai Kapolri menyatakan polisi siap turun tangan dalam kaitan dugaan itu.

Yang juga dilakukan adalah mengaudit secara dini kemampuan daerah dan potensi daerah dalam menyelenggarakan PON yang bersih dari masalah. Hal ini juga dilakukan demi meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan PON.

Dalam kaitan itu, mungkin harus ada standar yang harus dipenuhi oleh sebuah daerah, sebelum mengajukan diri menjadi tuan rumah PON.

Halaman:

Tags

Terkini

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB