Head Coach MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann yang memantau jalannya turnamen mengaku kagum dengan peningkatan kemampuan para peserta, baik secara individu maupun permainan sebagai sebuah tim sepak bola.
Menurutnya, sebagian tim yang bertanding di MSC kali ini sebelumnya juga ambil bagian dalam MSC tahun lalu. Dalam MSC Kudus Series 1 Tahun 2024 ini, semakin banyak siswi yang memahami teknik bermain sepak bola.
Pelatih yang pernah menukangi Tim Nasional Sepak Bola Putri Indonesia pada SEA Games 2009 itu mengatakan, peningkatan kemampuan peserta dalam turnamen kali ini tak lepas dari semakin tumbuhnya kecintaan para siswi di Kudus dan sekitarnya terhadap sepak bola putri.
Hal ini selaras dengan tujuan utama diselenggarakannya MilkLife Soccer Challenge, yakni mengenalkan nomor olahraga tersebut di kalangan siswi sekolah dasar yang diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet dan kelak dapat membawa Indonesia berlaga di turnamen tertinggi yaitu Piala Dunia Wanita.
Baca Juga: Dokter influencer tak boleh promosi produknya di medsos, ini aturannya
"Saya cukup terkejut karena ada banyak peningkatan kemampuan baik dari individu maupun secara tim. Banyak dari anak-anak yang sekarang sudah bisa bermain dan mengolah bola jauh lebih baik dari sebelumnya," kata Timo.
Duel babak penyisihan tim peserta MilkLife Soccer Challenge Kudus Series 1 Tahun 2024, mulai digelar 26 Februari lalu dan saat ini telah memasuki babak perempatfinal.
Sedang babak semifinal dan final yang mempertemukan tim- tim terbaik berlangsung Minggu (3/3/2024).
Salah satu tim yang mengalami perkembangan pesat dalam MSC Kudus Series 1 2024 adalah SD Masehi Kudus U 12.
Guru SD Masehi Kudus yang juga menjadi pelatih tim Agung Fitrianto menuturkan, berbeda dari penampilan pada 2023, kali ini anak asuhnya lebih piawai dalam penguasaan bola dan permainannya semakin terorganisir dengan baik.
"Peningkatan kemampuan anak- anak tak lepas dari latihan intensif beberapa bulan terakhir," ungkap Fitrianto.
Baca Juga: Ramalan cinta zodiak Leo dan Virgo Minggu 3 Maret 2024 jangan ragu untuk mengakui perasaan Anda
Dikatakan, tahun lalu anak asuhnya masih bermain secara bergerombol, tim belum terorganisasi dengan baik di lapangan.
Penguasaan bola pun masih kurang, dan itu terus diperbaiki dengan latihan intensif khususnya di bagian ball mastery sehingga hasilnya bisa lebih baik.
"Anak-anak sekarang bisa bermain dan bekerjasama sebagai sebuah tim, serta tahu bagaimana cara menguasai bola dan mengontrol permainan," jelas Agung.
Contoh nyata dari pola latihan yang diterapkan Agung ialah moncernya performa Mikaela Krisetya.