HARIAN MERAPI - Kegagalan tim nasional sepak bola Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 membuat warganet menyerukan #KluivertOut dan merindukan Shin Tae-yong.
Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026 setelah kalah 0-1 dari Irak dalam pertandingan Grup B putaran keempat kualifikasi zona Asia.
Seperti dilansir Antara, tagar tersebut merujuk kepada Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert yang menjadi pelatih kepala timnas Indonesia yang dikalahkan Irak pada Minggu (12/10) dini hari WIB.
Adapun Shin Tae-yong adalah pelatih yang melatih timnas sejak Desember 2019 hingga 6 Januari 2025 atau sebelum Kluivert.
Selama kepemimpinan pelatih asal Korea itu, peringkat Indonesia naik menjadi ke 127 dari yang sebelumnya 173 dunia.
Baca Juga: Begini peran ayah dalam perkembangan tumbuh kembang anak, simak penjelasan dokter
Berdasarkan data yang diamati penulis di media sosial X hingga Minggu, 12 Oktober 2025, pukul 08.55 WIB, terdapat sekitar 33 ribu lebih cuitan menyerukan #KluivertOut, disusul 11 ribu cuitan tentang blunder, 10 ribu cuitan mengenai Natal, dan sekitar dua ribu unggahan mengenai Shin Tae-yong.
Selain itu, nama Shin Tae-yong bergema di stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, seusai timnas kalah dari Irak.
Tentu munculnya tagar hingga kerinduan tersebut dapat dipahami. Mengapa?
Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong pada Januari 2025 lalu mengundang tanda tanya bagi penikmat sepak bola di tanah air.
Shin Tae-yong tiba-tiba diganti setelah penampilan timnas yang tidak memuaskan di Piala AFF, kompetisi yang mempertemukan antarnegara di Asia Tenggara.
Baca Juga: Spektakuler! PON Bela Diri Kudus 2025: Tampilkan Harmoni Budaya dan Sportivitas Olahraga
Padahal, selama di bawah asuhan Shin, penampilan timnas menghadirkan harapan bahwa Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia. Mimpi yang selama ini mungkin dinilai ketinggian bagi banyak orang.
Shin Tae-yong bahkan memulai kualifikasi Piala Dunia 2026 dari putaran pertama bersama negara-negara seperti Maladewa, Guam, Makau, Taipei, hingga Bhutan.
Setelah memenangkan dua pertandingan melawan Brunei dengan agregat 12-0 pada putaran pertama, timnas kemudian lolos ke putaran kedua dan bergabung dalam Grup F bersama Irak, Vietnam, dan Filipina.