“Baik secara teknis pertandingan maupun administrasi, Porda Yongmoodo DIY semakin tertib dan profesional. Apalagi seluruh wasit yang memimpin adalah wasit PB FYI berkualifikasi nasional, sehingga netralitas pertandingan terjaga,” ungkapnya.
Senada, Sekum FYI Pengda DIY, Edwi Arief Sosiawan, menegaskan bahwa semua peserta yang tampil adalah atlet asli Yongmoodo DIY.
“Kalau ada atlet pindahan dari cabang lain, mereka wajib menjadi anggota tetap dan mengikuti ujian sabuk putih hingga hijau sebelum boleh bertanding di Porda,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa dukungan PB FYI pusat sangat besar terhadap perkembangan Yongmoodo di DIY, baik dari sisi pembinaan maupun pengiriman perangkat pertandingan.
Baca Juga: Awas, maling santroni pasar, pedagang harus waspada
Atmosfer kompetisi di Terminal Dhaksinarga benar-benar merepresentasikan semangat sportivitas dan persaudaraan.
Sorak-sorai penonton yang terus mengalir sepanjang pertandingan, disiplin para atlet, serta profesionalisme panitia menjadi gambaran keberhasilan penyelenggaraan Porda XVII.
Yongmoodo, yang mulai populer di Indonesia sejak lebih dari satu dekade lalu, kini semakin kokoh posisinya di Yogyakarta.
Keberhasilan Porda 2025 ini diharapkan mampu melahirkan atlet berprestasi nasional bahkan internasional.
Baca Juga: Gagasan Netanyahu citpakan Israel Raya mendapat kecaman dunia, begini tanggapan Hamas
Gunungkidul, yang sukses menjadi juara umum sekaligus tuan rumah, menegaskan bahwa cabang bela diri ini punya akar kuat di Bumi Handayani. *