Empat Musim Hasilkan Empat Juara Berbeda, IBL Semakin Kompetitif

photo author
- Senin, 21 Juli 2025 | 09:00 WIB
Tim bola basket Dewa United Banten mengangkat trofi juara usai mengalahkan Pelita Jaya Jakarta pada laga ketiga final Indonesian Basketball League (IBL) 2025 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Minggu (20/7/2025). Dewa United Banten mengalahkan Pelita Jaya Jakarta dengan skor 74-73. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Tim bola basket Dewa United Banten mengangkat trofi juara usai mengalahkan Pelita Jaya Jakarta pada laga ketiga final Indonesian Basketball League (IBL) 2025 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Minggu (20/7/2025). Dewa United Banten mengalahkan Pelita Jaya Jakarta dengan skor 74-73. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

HARIAN MERAPI - Indonesian Basketball League (IBL) membuat catatan menarik dalam empat musim terakhir yang selalu menghadirkan juara baru setiap tahunnya dari empat tim yang berbeda.

Tren tersebut berlanjut di IBL 2025, saat Dewa United Banten sukses mengalahkan Pelita Jaya Jakarta dalam pertandingan ketiga Final dengan skor tipis 74-73, Minggu malam di GMSB, Kuningan, Jakarta.

Baca Juga: Segel Juara IBL untuk Pertama Kalinya, Dewa United Cetak Sejarah!

Kemenangan Dewa United melengkapi dinamika kompetitif IBL yang dalam empat musim terakhir menampilkan keberagaman dominasi. Sejak 2022, gelar juara diraih oleh tim berbeda yaitu Satria Muda Pertamina Jakarta (2022), Prawira Harum Bandung (2023), Pelita Jaya Jakarta (2024), dan kini Dewa United Banten (2025).

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah menilai dinamika tersebut sebagai tanda positif perkembangan liga. Ia mengapresiasi performa Dewa United dalam menaklukkan juara bertahan dan menganggap final tahun ini sebagai cerminan semangat bola basket nasional yang terus tumbuh.

Baca Juga: Juventus Incar Jadon Sancho, Siapkan Mahar Rp322 Miliar ke Manchester United

“Final ini adalah cerminan dari semangat basket Indonesia yang semakin tumbuh. Dewa United menampilkan performa luar biasa untuk menaklukkan juara bertahan, dan itu menunjukkan bahwa siapapun yang membangun dengan serius bisa bersaing di level tertinggi. Empat musim, empat juara berbeda ini adalah bukti nyata bahwa IBL semakin kompetitif,” kata Junas dikutip dari ANTARA.

Fenomena ini mencerminkan tidak adanya satu kekuatan dominan di liga dan bahwa setiap musim terbuka untuk kejutan. Persaingan yang merata menjadikan IBL semakin sulit diprediksi dan menarik untuk diikuti oleh publik bola basket Indonesia.

Baca Juga: Pertemukan Garuda dengan Irak-Saudi di Grup B, Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Justru Dinilai Sudah Tak Adil Sejak Awal

Perjalanan Dewa United sendiri menjadi simbol dari pentingnya konsistensi dan proses jangka panjang. Setelah beberapa musim hanya mampu menembus semifinal, tim asal Banten ini akhirnya berhasil mencapai puncak.

Mereka menutup musim dengan manis dan membawa pulang gelar pertama dalam sejarah klub, sekaligus memperkuat narasi bahwa semua tim memiliki peluang yang sama untuk berjaya di IBL. *

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
X