HARIAN MERAPI - Rafinha menyempurnakan gelar juara PSIM Yogyakarta dengan merebut gelar pemain terbaik Liga 2 2024/2025.
Prestasi itu membuat banyak klub Liga 1 menginginkan jasanya musim depan. Rafinha sedikit tergoda tetapi PSIM masih menjadi prioritasnya.
“Sudah ada tawaran yang datang tetapi saya mencintai PSIM dan kota ini. Namun, saya tidak bisa mengatakan masa depan saya sekarang,” katanya singkat.
Suporter adalah alasan teratas Rafinha masih memprioritaskan PSIM di atas tumpukan lamaran dari banyak klub Liga 1. Ia merasa didukung.
Baca Juga: Optimis menatap masa depan, ciri orang sukses dalam hidup
Dicintai oleh fans, di dalam dan luar stadion. Namun sebagai pemain sepak bola profesionak, Rafinha menunggu tawaran kontrak baru dari manajemen untuk musim depan.
“Bagaimana soal itu (tawaran) mungkin akan dibahas nanti. Tidak sekarang. Yang pasti saat ini saya sangat menghormati dan mencintai suporter,” sambung Rafinha.
Striker asal Brasil itu sangat layak dianugerahi pemain terbaik. Ia terus memberi kontribusi ketika dimainkan. Gocekannya menghibur. Mematikan di kotak penalti lawan.
Rafinha sudah 20 kali merobek gawang lawan dalam 20 laga dan hanya selisih satu gol dengan Melvin Rumakiek yang menjadi top skor.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Polda DIY Salurkan Sembako ke Mahasiswa di DIY
Atribut dan responnya di atas lapangan membuktikan bahwa Rafinha adalah striker kelas wahid. Ia hanya sebelas kali terperangkap offside.
Saat difungsikan sebagai striker pemantul bola, presentase umpan Rafinha mencapai 71 persen. Ketika difungsikan sebagai juru gedor, ia striker yang terbanyak melakukan tembakan: 70 kali dan 38 yang mengarah ke gawan, dari seluruh pemain di Liga 2.
“Saya sangat senang dengan gelar pribadi tetapi lebih senang lagi bisa membantu tim meraih juara,” kata Rafinha mengomentari catatan statistik dan gelarnya.(*)