Jelang Lawan Jepang, Timnas Indonesia Dapat Dukungan Warga Korsel di GBK: Begini Sejarah Adanya Dendam Masa Lalu

photo author
- Selasa, 29 Oktober 2024 | 14:15 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mendapatkan dukungan tambahan dari para suporter dari Korea Selatan jelang laga tim Garuda kontra Jepang di Jakarta.  (Instagram.com/@shintaeyong7777)
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mendapatkan dukungan tambahan dari para suporter dari Korea Selatan jelang laga tim Garuda kontra Jepang di Jakarta. (Instagram.com/@shintaeyong7777)

Tampak dalam sebuah cuitan, ada warganet yang menyoroti para warga Korea yang ikut mendukung laga itu dengan menyanyikan yel-yel bersama-sama di GBK.

"Untuk pertandingan melawan Jepang nanti, para ekspatriat dari Korea yang tinggal di Indonesia akan ikut mendukung Indonesia dengan menyanyikan yel-yel melawan Jepang," tutur seorang warganet melalui akun @Bintang, pada Minggu, 27 Oktober 2024.

Kolom komentar cuitan itu pun ramai dipenuhi warganet yang menyebut adanya dendam sejarah masa lalu dari para warga Korea Selatan.

Cuitan warganet soal dukungan suporter Korea Selatan untuk Indonesia.
Cuitan warganet soal dukungan suporter Korea Selatan untuk Indonesia.

“Karena dendam juga sih, makanya dukung lawannya Jepang, bakal seru kayaknya,” ujar seorang warganet dengan akun @kimmy.

“Dendam terselubung pun dikerahkan, ayo bersatu para korban jajahan nippon (Jepang),” ungkap warganet melalui akun X @lunsadie.

Berkaca dari hal itu, mari mengintip perjalanan sejarah warga Korea Selatan yang tunduk dalam masa penjajahan Jepang:

Kemunduran Dinasti Joseon

Bangsa Korea masih sulit melupakan sejarah kelam dari penjajahan Jepang. Pada akhir abad ke-19, Semenanjung Korea di bawah Dinasti Joseon terancam dengan modernisasi Jepang pasca Restorasi Meiji tahun 1868.

Baca Juga: Corelab BRI Journalism 360: Bincang Bisnis Era Digital di Kampus FISIP UNDIP Semarang, Promedia Ajak Para Mahasiswa Berani Jadi Pengusaha Media

Bersama negara barat, Jepang memulai industrialisasi besar-besaran dan sangat membutuhkan sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan industrinya.

Dinasti Joseon yang telah berkuasa sekitar 500 tahun, mengalami kemunduran karena kebijakan isolasi dan masih mempertahankan status quo sebagai negara upeti di bawah Dinasti Qing Tiongkok.

Strategi Diplomasi Kapal Perang

Baca Juga: Rodri Raih Ballon d'Or 2024, Ungguli Vinicius Junior dan Jude Bellingham

Jepang menggunakan strategi yang disebut Big Stick Diplomacy (Diplomasi Kapal Perang) untuk memaksa Korea menjadi negara yang terbuka dan dapat dipengaruhi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
X