Purwaka Yudhi dan Joko Supriyanto gagal menggantikan peran bek asal Korea Selatan itu saat melawan Persiraja.
PSIM Jogja bisa saja kebobolan lebih dari tiga gol di babak dua karena buruknya koordinasi pertahanan saat mengantisipasi serangan balik maupun ketika memarking lawan di dalam kotak penalti.
Situasi ini diperparah dengan buruknya penyelesaian para striker.
Augusto Neto juga gagal menjadi striker pemantul bola yang memfasilitasi para gelandang box to box dan para winger.
Baca Juga: Tegas! Indonesia Tolak Pernyataan PM Israel yang Menentang Negara Palestina
Di luar dua hal itu, Kas juga akan memperbaiki psikologis para pemain yang kerap salah mengambil keputusan.
"Kami akan perbaiki semuanya, dari kiper, belakang, sampai depan. Kami evaluasi benar kekalahan dari Persiraja kemarin," sambung Kas Hartadi.
Sementara itu pelatih Semen Padang, Delfiadri juga bertekad menang di kandang PSIM Jogja.
Nangkring di puncak klasemen sementara Grup X bermodalkan menang selisih gol dengan Persiraja bukan catatan membanggakan sehingga mereka harus memperbesar peluang dengan mengalahkan Laskar Mataram di Stadion Mandala Krida.
Baca Juga: Tak mau beranda-andai, Shin Tae-yong tetap akan all out lawan Jepang
Delfri percaya diri membungkam PSIM lantaran para pemain punya daya juang luar biasa di atas lapangan.
Semen Padang FC terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah Syaiful Ramadhan mendapat kartu merah dalam situasi tertinggal satu gol dari PSMS Medan.
Namun, mereka berhasil menyamakan kedudukan lalu memaksa PSMS menerima hasil seri.
"Pergantian pemain yang dilakukan bisa mengubah pola permainan sehingga kami bisa menyamakan skor menjadi 1-1," katanya.