HARIAN MERAPI - Satu kesalahan yang dilakukan pemain Spanyol berbuah hadiah penalti untuk tim Jerman. Paris Brunner sempurna melakukan eksekusi dari titik putih.
Satu-satunya gol yang dilesakkan Paris Brunner mengantarkan tim nasional Jerman melaju ke babak semifinal Piala Dunia U-17 2023.
Dalam pertandingan perempat final yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Jumat (24/11/2023), Jerman menundukkan Spanyol dengan skor 1-0.
Spanyol terus mendominasi posisi bola selama 15 menit babak pertama. Namun lini depan Spanyol sulit untuk mencari celah membongkar pertahanan Jerman.
Di menit ke-20, Marc Guiu memperoleh peluang emas ketika umpan silang dari Yanez mampu menjangkaunya. Guiu yang langsung melepaskan tembakan masih mampu di blok Finn Jeltsch.
Jerman baru bisa keluar dari tekanan Spanyol ketika pertandingan memasuki menit ke-30. Pergerakan Eric dan Darvich di sisi kiri pertahanan Spanyol kerap merepotkan.
Di menit ke-36, Darvich melepaskan tembakan melengkung dari luar kotak penalti. Namun masih bisa diblok kiper Spanyol Raul Jimenez.
Hingga peluit akhir babak pertama, skor imbang 0-0 tetap bertahan.
Baca Juga: Pro, kontra dan hoaks soal Wolbachia. Begini faktanya....
Memulai babak kedua, Jerman kini menguasai jalannya pertandingan. Namun pergerakan dari dua sektor sayap masih belum bisa membongkar pertahanan Spanyol.
Menit ke-51, Guiu mendapatkan peluang emas melalui sepakan dari luar kotak penalti, tapi Schmitt dapat menepis bola untuk menjaga kedudukantetap imbang.
Pada menit ke-62, Jerman terus menggempur sektor kanan pertahanan Spanyol. Paris Brunner meliuk-liuk dan lolos ke dalam kotak penalti, namun langkah Brunner langsung dihentikan oleh Hector Fort. Wasit yang berada di dekat kejadian langsung menunjuk titik putih.
Brunner yang menjadi algojo penalti, memperdaya Raul Jimenez dengan mengarahkan bola ke sisi kiri sementara Jimenez bergerak ke arah sebaliknya. Skor 1-0 untuk keunggulan Jerman.
Baca Juga: Industri E-Sport buka peluang pertumbuhan ekonomi baru dan sarana pertukaran budaya