Majukan Perfilman dan Pendidikan, LSF Bersinergi dengan Perguruan Tinggi

photo author
- Selasa, 8 Juni 2021 | 08:57 WIB
MERAPI-ISTIMEWA Foto bersama usai MoU antara LSF dengan perwakilan perguruan tinggi.
MERAPI-ISTIMEWA Foto bersama usai MoU antara LSF dengan perwakilan perguruan tinggi.

-
MERAPI-ISTIMEWA
Foto bersama usai MoU antara LSF dengan perwakilan perguruan tinggi. PERGURUAN tinggi merupakan kawah candradimuka guna memajukan perfilman Indonesia. Sehingga adanya sinergi antara Lembaga Sensor Film ( LSF) dan perguruan tinggi diharapkan akan membantu memajukan dunia perfilman maupun pendidikan. Guna lebih memperkuat sinergi atau kerja sama, maka dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara LSF dengan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Indonesia. Bertempat di DIY penandatanganan MoU dengan sembilan perguruan tinggi dilaksanakan, Sabtu (5/6/2021) lalu. Perwakilan sembilan perguruan tinggi, yaitu Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Atmajaya Yogyakarta, ISI Surakarta, ISI Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sekolah Tinggi Multimedia (MMTC) Yogyakarta, ISI Denpasar, dan Universitas Multimedia Nusantara. Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi dalam sambutannya antara lain menyambut baik digelarnya penandatangan nota kesepakatan bersama antara LSF dan beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Langkah seperti ini diharapkan bisa memberi banyak manfaat seperti berperan mendukung kemajuan perfilman, pendidikan serta kemajuan secara umum negara kita. Hal senada juga diungkap Ketua LSF, Rommy Fibri Hardiyanto pada kesempatan tersebut. “Sinergi antara LSF dan perguruan tinggi bisa berperan dalam usaha memajukan dunia perfilman dan pendidikan di Indonesia. Bahkan membantu mencegah gempuran pengaruh buruk tayangan-tayangan film yang banyak beredar. Selain itu,dengan adanya MoU ini LSF dapat ikut berperan serta mendukung program Merdeka Belajar,” papar Rommy. Ditambahkan Rommy, rangkaian acara MoU ini juga diselingi diskusi Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri. Sebagai narasumber, yaitu Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta dan Ketua Komisi III LSF RI, Naswardi. Dalam pemaparannya Sukamta mengatakan, apa yang dilakukan LSF adalah upaya untuk meliterasi masyarakat agar dapat memilah memilih tontonan sesuai klasifikasi usia masing-masing. Sukamta juga mendukung sepenuhnya apa yang dikerjakan LSF terkait Budaya Sensor Mandiri. “Sebelum di DIY, LSF juga telah mengadakan MoU dengan 21 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang digelar di Jakarta, akhir Maret lalu,” terangnya. (Yan)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Rekomendasi

Terkini

X