-
Bobiet Santosa. (Merapi-Sulistyanto) SEBAGIAN komunitas warga Indonesia yang berada di luar negeri sering mengundang Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) dan Kiai Kanjeng untuk pentas. Tak jarang, saat berada di luar negeri sampai sekitar satu minggu. Kru pemusik Kiai Kanjeng pun merasa senang, sebab bisa juga sekalian liburan dan menambah banyak pengalaman. “Selang beberapa hari setelah Idul Fitri tahun ini, sebenarnya Kiai Kanjeng ada jadwal pentas di Amerika Serikat. Bahkan paspor sudah disiapkan, tapi karena ada pandemi virus corona, akhirnya dibatalkan,” ungkap pemegang kibor di Kiai Kanjeng, Bobiet Santosa kepada Merapi, Rabu (19/8) lalu. Bapak dari dua anak dan satu cucu yang tinggal di Sleman ini menjelaskan, imbas dari wabah corona sungguh luar biasa bagi masyarakat di dunia. Meski demikian, ia yakin ada hikmah penting dari Yang Maha Kuasa. Selain itu sudah selayaknya untuk tidak patah semangat, serta berusaha tetap bisa berkarya. Seperti halnya, sejak Mei 2020, kajian bulanan Kiai Kanjeng pun tetap dilaksanakan, namun tak mengundang jemaah. “Acara dilaksanakan di markas Kiai Kanjeng kawasan Kadipiro Bantul dengan menerapkan protokol kesehatan. Kami sebagai tim pemusik datang semua. Seperti biasa menghadirkan juga nara sumber terkait masalah yang sedang hangat dan ada selingan musiknya. Acara ini direkam lalu ditayangkan di YouTube,” terang Bobiet. Selain itu, lanjutnya, setiap seminggu sekali pihaknya juga berkumpul di markas, bahkan sejak ada corona banyak melantunkan lagu-lagu Kiai Kanjeng tapi dalam format keroncong. (Yan)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi
