Ikat Rambut, Ajang Pamer Kemampuan Siswa SMSR

photo author
- Selasa, 5 Maret 2019 | 06:14 WIB

-
Pengunjung menikmati pemeran seni rupa Ikat Rambut. (ISTIMEWA)

PENDIDIKAN tidak selalu dilakukan di dalam ruang kelas, terlebih lagi bagi siswa yang belajar tentang kesenian akan lebih banyak melakukan pendalaman kemampuannya di luar ruangan. Salah satunya pameran yang selama ini menjadi bagian dari metode pendidikan Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR). Bahkan pameran ini telah turun temurun dilakukan oleh setiap angkatan dengan konsep dan tema yang berbeda. Termasuk salahh satunya adalah Ikat Rambut yang telah dilaksanakan akhir Februari yang lalu.

Salah satu siswa, Krisna Pradan Putra menyebut, Pameran bertajuk Ikat Rambut ini digelar oleh siswa SMSR angkatan 2017 di Jogja Nasional Museum (JNM). Siswa yang jug amerupakan ketua panitia pameran ini mengatakan sudah 2 kali pemeran ini digelar setelah sebelumnya pada bulan Maret 2018. Kesuksesan pada pameran sebelumnya kemudian memotivasi digelarnya kembali pada 22-24 Februari 2019. Dengan menghadirkan berbagai karya siswa, workshop, dan performance art. “Kita berusaha show up dengan teman-teman yang berproses sebelumnya,” sebut Krisna.

Ikat Rambut adalah judul yang bagi Krisna dan teman-teman seangkatannya memiliki makna tersendiri. Ikat rambut dijelaskannya merupakan barang yang cukup sederhana, namun selalu digunakan sesuai dengan fungsinya agar rambut terlihat lebih rapi dan indah. Ikat rambut diibaratkannya sebagai fenomena proses belajar siswa yang kemudian membuat ikatan kekluargaan diantaranya semakin kuat. Rambut merupakan bagian tubuh yang tipis sebagai penghias dan mahkota bagi perempuan. Sementara, pameran kali ini Krisna membawa tema Beringin, yang dipenggal menjadi ber-ingin para siswa berharap pameran menjadi sebuah wadah ekspresi keinginan dan harapan. “Ini semua kami bentuk dalam sebuah pameran yang harapannya menjadi bagian dalam proses belajar teman-teman,” imbuhnya.

-
Pengunjung mengikuti workshop batik dalam rangkaian pameran. (ISTIMEWA)

Panitia menyuguhkan berbagai karya siswa dalam bentuk seni rupa, baik lukisan maupun patung, animasi, keramik, dan jenis yang lain. Keseluruhan panitia memamerkan 310 karya siswa satu angkatan. Tidak kurang dari 2000 pengunjung tercatat dalam buku tamu pameran selama tiga hari tersebut. Krisna menyebut pengunjung pameran ini tidak sedikit yang berasal dari luar daerah, bahkan pengunjung mancanegara. Selain itu, disela pameran panitia juga menghadirkan sejumlah siswa dan bintang tamu untuk memberikan performance art yang digelar di panggung kesenian. “Semua jurusan di SMSR ikut pameran ini, termasuk animasi,” tandasnya.

Panitia Pameran Seksi Karya, Niken menyebut dalam pengumpulan karya siswa tidak mendapatkan kendala yang berarti karena sebelumnya dalam proses belajar seluruh siswa sudah membuat karya meskipun ada sebagian yang membuat karya khusus untuk dipamerkan, seperti jurusan tekstil. Disisi lain setidaknya 20 siswa SMP juga mengikuti workshop batik yang digelar dihari kedua pameran. Dalam workshop ini, panita menghadirkan narasumber dari SMSR maupun narasumber tamu. “Pengunjung juga ikut workshop, jadi mereka bisa menambah pengalaman dan pengetahuan,” pungkasnya. (C-1)

-

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

X