SUASANA Pasar Keroncong Kotagede meriah meski sebelumnya diguyur hujan, pada Sabtu malam (15/12). Udara yang dingin malam itu, tak menyurutkan antusias penonton untuk menyaksikan gelaran Pasar Keroncong yang dilaksanakan di setiap tahunnya. Tiga panggung tersebar di seputaran Pasar Kotagede, meliputi Panggung Loring Pasar di Utara Pasar Kotagede, Panggung Kajengan di Utara Masjid Perak dan Panggung Sopingen di Halaman Pendopo Sopingen.
Pasar Keroncong Kotagede (PKK) 2018 menghadirkan 14 group Orkes keroncong dari Kotagede dan daerah lainnya yakni Kos Atong, Orkes Pecas Ndahe, SD Muhammadiyah Kleco feat Subarjo HS, Kroncongan Agawe Santosa, OK Dewa Dewi, OK Kiudung Etnosia, Violet Keroncong, OK Sorlem dan yang lainnya.
Dalam pementasannya, musik keroncong yang dibawakan oleh Agawe Santoso membawakan beberapa lagu ciptaan Ismail Marzuki untuk mengenang hasil karyanya seperti lagu Kunang-kunang yang diciptakan pada tahun 1942, serta Melati di Tapal Batas ciptaan tahun 1945. Tak tanggung-tanggung mereka juga membawakan suatu karya yang sulit dimainkan dalam keroncong yaitu musik keroncong dengan irama tiga per empat.
Malam itu, penampilan dari Picassday yang unik dan lucu sukses menghibur penonton. Group keroncong ini memainkan beberapa instrument musik yang digabungkan menjadi satu hingga menimbulkan harmoni suara yang indah.
Pagelaran Pasar Keroncong Kotagede (PKK) bertema Bersatu Kita Keroncong diselenggarakan atas inisiasi masyarakat Kotagede bersama Dinas Pariwisata DIY.
M.Natsir kerap disapa Dabey selaku ketua panitia mengatakan, Pasar Keroncong menjadi sarana membangun kreasi masyarakat muda di Kotagede. Dikatakannya, PKK pada tahun ini berbeda dengan tahun lalu, kali ini menghadirkan seniman kondang Subarjo HS diiringi musik keroncong yang dimainkan oleh anak-anak. Menurutnya kolaborasi tersebut menunjukkan bahwa musik keroncong merupakan milik semua kalangan.
“Pasar keroncong tak sekedar pertunjukan, dapat dikatakan event ini merupakan hajatannya masyarakat Kotagede. Warga ikut terlibat dari tukang parkir yang ikut membantu kemanan hingga pemuda membuat dekorasi dengan cara mereka sendiri, panitia hanya memfasilitasi “ jelasnya.
Dikatakan Rose Sutikno selaku Sekretaris Dinas Pariwisata DIY, Pasar Keroncong Kotagede yang telah dilaksanakan untuk ke-4 kalinya ini bertujuan untuk mempopulerkan dan melestarikan musik keroncong di kalangan generasi muda.
“Walaupun kondisi hujan dari sore tetapi semangat para pengunjung luar biasa, hingga event ini banyak ditonton oleh berbagai lapisan masyarakat. Rata-rata yang datang kaum muda, ini membuktikan bahwa musik keroncong juga diminati generasi muda”papar Rose. *