-
Perangkat gamelan tersimpan di salah satu sanggar budaya Kulonprogo. DINAS Kebudayaan Kulonprogo akan meminjamkan seperangkat gamelan kepada delapan rintisan desa budaya di wilayah setempat. Pengadaan gamelan yang dibiayai dana keistimewaan (danais) ini bertujuan untuk mendorong pelestarian budaya terutama oleh generasi muda. Program pinjam pakai gamelan menelan dana sedikitnya Rp 430,3 juta. Dari 21 rintisan desa budaya di Kulonprogo, baru delapan yang menjadi sasaran karena keterbatasan anggaran. Adapun delapan desa yang disasar program pinjam pakai gamelan adalah Desa Tirtorahayu Kecamatan Galur, Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Desa Kaliagung Kecamatan Sentolo, Desa Gulurejo Kecamatan Lendah, Desa Jatisarono, Kecamatan Nanggulan, Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang, Desa Kaligintung Kecamatan Temon dan Desa Purwosari Kecamatan Girimulyo. Desa-desa ini akan mendapat pinjaman seperangkat gamelan Slendro Pelog yang terdiri dari kendang, saron, bonang, gong, gender dan sejenisnya. "Satu set gamelan harganya berkisar Rp 53,7 juta," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Untung Waluyo, Kamis (13/12/2018) . Seperangkat gamelan ini, akan resmi dipinjamkan pada akhir 2018. Program pinjam pakai seperangkat gamelan tersebut baru pertama kali dilakukan Dinas Kebudayaan Kulonprogo. Untung berjanji, 13 desa rintisan budaya yang belum menerima bantuan akan mendapatkannya tahun depan. Seluruh rintisan desa budaya yang ada di Kulonprogo harus disasar mengingat tujuannya terbilang krusial, yakni sebagai media pelestarian seni budaya di masyarakat "Masyarakat yang selama ini tidak pernah berlatih kesenian bisa memanfaatkan. Dengan demikian, kelestarian kesenian tradisional milik kita tetap terjaga," imbuh Untung. Ia kemudian membeberkan, rintisan desa budaya harus ditunjang untuk mempersiapkan dampak kunjungan wisatawan setelah Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) beroperasi. Desa budaya akan menjadi tujuan wisatawan sehingga untuk menujang hal itu perlu ada fasilitas seperti seperangkat gamelan untuk memperkenalkan kesenian Jawa kepada wisatawan. Menanggapi program pinjam pakai seperangkat gamelan yang diprakarsai Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Kepala Desa Gerbosari, Damar menyambut baik. Saat ini, di wilayahnya ada perangkat gamelan namun merupakan milik perorangan dengan jumlah yang belum memadai. "Bantuan ini akan mengakomodir pelaku kesenian tradisional di desa kami. Sebab sekarang, masyarakat kalau mau latihan masih bingung karena terkendala minimnya fasilitas," katanya. Keberadaan perangkat gamelan, diyakini Damar juga akan merangsang minat generasi muda di Desa Gerbosari untuk ikut serta melestarikan seni budaya. Dengan demikian, regenerasi pemain gamelan pun tidak perlu dikhawatirkan. (Unt)